New York (ANTARA News) - The Guardian dan Washington Post memenangi hadiah Pulitzer untuk liputan tentang kegiatan pengawasan rahasia Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (National Security Agency/NSA) yang menyulut debat soal kegiatan mata-mata pemerintah.
The Guardian dan Washington Post memenangi Pulitzer kategori layanan publik untuk laporan yang dibuat berdasarkan dokumen yang dibocorkan oleh bekas kontraktor NSA Edward Snowden, yang mengungkap detil pemantauan elektronik global lembaga mata-mata Amerika Serikat.
Laporan tentang bocoran dokumen rahasia itu tidak hanya memicu debat internasional tentang batasan kegiatan pengawasan pemerintah tapi juga mendorong Presiden Barack Obama mengekang kekuatan mata-mata NSA.
"Kami sangat berterima kasih kepada kolega kami di seluruh dunia yang mendukung keadaan Guardian yang menahan reportase kami," kata Pemimpin Redaksi Guardian Alan Rusbridger dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Reuters.
"Dan kami membagi penghargaan ini, tidak hanya dengan kolega kami di The Washington Post, tapi juga dengan Edward Snowden, yang mengambil risiko besar demi publik yang hari ini mendapat pengakuan dengan penghargaan prestisius ini," katanya.
Kantor Berita Reuters juga memenangi penghargaan Pulitzer untuk liputan tentang penganiayaan minoritas Muslim di Myanmar, yang dalam upaya reportasinya sering jatuh ke tangan jaringan perdagangan manusia brutal.
"Selama dua tahun reporter Reuters tanpa lelah menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia yang terlupakan di sudut dunia Muslim, membawa Rohingya yang tertindas menjadi perhatian global," kata Pemimpin Redaksi Reuters Stephen Adler.
Atas penghargaan Pulitzer pertamanya, dewan redaksi Reuters memuji Jason Szep dan Andrew R.C. Marshall untuk "liputan berani" mereka tentang Rohingya.
"Saya berharap lewat ini, ada perhatian internasional yang lebih besar pada risiko dan adanya kekerasan agama di Myanmar," kata Szep dari Washington.
Selain itu Boston Globe mendapatkan penghargaan kategori berita untuk liputan pengeboman Boston Marathon tahun 2013 dan pemburuan pelakunya.
Chris Hamby dari The Center for Public Integrity mendapatkan penghargaan untuk liputan investigatif tentang bagaimana beberapa pengacara dan dokter mencurangi sistem untuk menolak jaminan bagi penambang batu bara yang menderita penyakit paru-paru.
Sementara penghargaan untuk laporan penjelasan diperoleh Eli Saslow dari Washington Post untuk liputannya tentang kasus kupon makanan pasca-resesi Amerika.
Will Hobson dan Michael LaForgia dari Tampa Bay Times mendapat penghargaan reportase lokal untuk investigasi tentang kondisi penampungan tuna wisma kota yang jorok.
Penghargaan kategori liputan nasional jatuh pada David Philipps dari The Gazette di Colorado Springs, Colorado, penghargaan kategori tulisan komentar diraih Stephen Henderson dari Detroit Free Press dan kategori kritik dimenangi oleh Inga Saffron dari Philadelphia Inquirer.
Penghargaan penulisan editorial jatuh pada staf The Oregonian sedang kartun editorial pada Kevin Siers dari Charlotte Observer.
Sementara penghargaan untuk foto berita diberikan kepada Tyler Hicks dari The New York Times untuk liputan tentang serangan gerilyawan Islam di mal Westgate di Nairobi, Kenya. Penghargaan foto featur jatuh pada Josh Haner dari The New York Times untuk esai tentang korban pengeboman di Boston Marathon.
Penghargaan Pulitzer dari Columbia University merupakan penghargaan jurnalisme paling bergengsi di Amerika serikat.(*)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014