Alat inovasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan mahasiswa disabilitas pada kondisi disabilitas netra
Surabaya (ANTARA) - Sivitas akademika Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya membuat inovasi tongkat pintar dengan sensor roda otomatis berbasis ponsel pintar untuk mahasiswa disabilitas netra.

"Alat inovasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan mahasiswa disabilitas pada kondisi disabilitas netra," kata Ketua Penggagas Inovasi tersebut M Febriyanto Firman Wijaya di Expo KKN 2024 UM Surabaya, Kamis.

Riyan, sapaannya, mengatakan alat ini telah diujicobakan di kampus UM Surabaya, mengingat kampus setempat adalah kampus yang ramah difabel.

"Alat ini dilengkapi dengan bahan tongkat yang ringan dan fleksibel, sensor ultrasonik pendeteksi rintangan atau bahaya, navigasi GPS area, tombol darurat, reflektor cahaya, port charger, voice record sebagai alat perekam suara, dan pointer untuk presentasi," ujar Riyan.

Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan alat "Smart-Blind"

Dia menjelaskan pengembangan dan penyesuaian akan tetap dilakukan seiring dengan perkembangan dan kebutuhan mahasiswa disabilitas.

Riyan berharap alat ini akan bisa diproduksi lebih banyak, sehingga bisa bermanfaat untuk mahasiswa tunanetra yang tidak hanya di kampus tapi juga di luar kampus.

Mahasiswa penerima beasiswa difabel dari Prodi Pendidikan Agama Islam UM Surabaya, Yolanda, yang menyandang disabilitas netra mengatakan bahwa alat ini sangat berfungsi dan membantu dirinya saat di kampus.

Baca juga: Mahasiswa UGM kembangkan purwarupa alat deteksi obat bagi tunanetra

"Alatnya sederhana dengan banyak fungsi yang menguntungkan bagi pengguna, terutama bagi disabilitas netra seperti saya," ujarnya.

Bagi Yolanda, ini merupakan sebuah terobosan baru yang dikembangkan sebagai bentuk kepedulian bagi mahasiswa disabilitas netra yang ada di kampus.

"Saya harap alat ini dapat menjadi salah satu alat yang bisa membantu meningkatkan keamanan penyandang tunanetra baik di kampus atau di luar kampus. Syukur-syukur jika alat ini bisa terintegrasi langsung dengan rumah sakit," katanya.

Baca juga: Alat mobilitas untuk tunanetra berhasil diciptakan mahasiswa UNS

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024