Jakarta (ANTARA) - PT Rajawali Nusindo, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perdagangan serta distribusi produk pangan dan non-pangan, menyalurkan bantuan pangan untuk pencegahan stunting kepada 374.197 keluarga risiko stunting (KRS) di Jawa Timur pada Agustus 2024.

Sekretaris Korporasi Rajawali Nusindo Sofyan Effendi mengatakan penyaluran bantuan ini bagian dari penugasan penyaluran cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan penanganan stunting pada 2024 kepada Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD sebagai operator penyaluran bantuan sekaligus induk usaha Rajawali Nusindo.

"Program yang bertujuan untuk menekan angka stunting dan mengurangi tingkat rawan pangan dan gizi di Indonesia. Dalam pelaksanaannya ID FOOD menggandeng Nusindo untuk penyaluran di Provinsi Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Barat,” ujarnya dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

Pada tahun ini, Rajawali Nusindo akan menyalurkan bantuan pangan penanganan stunting berupa telur ayam dan daging ayam dengan total 1,6 juta paket bantuan, yang terbagi dalam tiga kali penyaluran.

Jumlah tersebut didistribusikan untuk empat provinsi, yaitu Banten 277 ribu paket bantuan, Jawa Timur 1,1 juta paket, NTT 219 ribu paket, dan Sulawesi Barat 61 ribu paket.

“Dari empat provinsi tersebut, Jawa Timur menjadi provinsi dengan alokasi terbanyak, yaitu 1,1 juta paket bantuan,” katanya.

Baca juga: Rajawali Nusindo-Bapanas gelar pasar murah di 379 lokasi

Ia memerinci bantuan pangan pencegahan stunting di Jawa Timur hingga Agustus akan disalurkan di 38 kabupaten dan kota.

Sebanyak 38 kabupaten dan kota yang mendapat alokasi penyaluran bantuan pada Agustus, meliputi Lumajang 11.726 KRS, Jember 23.907 KRS, Banyuwangi 13.828 KRS, Bondowoso 11.218 KRS, Situbondo 9.793 KRS, Probolinggo 16.475 KRS, Kota Probolinggo 2.629 KRS, Pacitan 6.287 KRS, Ponorogo 5.401 KRS, Nganjuk 12.177 KRS, Madiun 7.159 KRS, Magetan 5.061 KRS, Ngawi 11.386 KRS, Kota Madiun 931 KRS, Trenggalek 7.288 KRS, Tulungagung 8.034 KRS, Blitar 9.529 KRS, Kediri 24.142 KRS, dan Malang 27.636 KRS.

Penyaluran di Kota Surabaya 15.091 KRS, Kota Kediri 2.155 KRS, Kota Blitar 1.125 KRS, Kota Malang 4.821 KRS, Kota Batu 1.103 KRS, Pasuruan 17.025 KRS, Sidoarjo 10.908 KRS, Mojokerto 10.847 KRS, Jombang 13.617 KRS, Kota Pasuruan 1.990 KRS, Kota Mojokerto 796 KRS, Bojonegoro 12.403 KRS, Tuban 10.518 KRS, Lamongan 11.842 KRS. Gresik 10.606 KRS, Bangkalan 7.854 KRS, Sampang 10.577 KRS, Pamekasan 7.173, dan Semenep 9.139 KRS.

Dia menjelaskan program penyaluran bantuan pangan penanganan stunting menjadi salah satu bentuk kolaborasi pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan ID FOOD dalam melaksanakan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Paket bantuan yang dibagikan berisi 10 butir telur dan 0,9-1 Kg daging ayam beku bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat, tapi juga di aspek hulu, produk pangan para peternak dapat terserap oleh pasar dengan harga yang baik,” ucapnya.

Baca juga: PT Rajawali Nusindo salurkan bantuan pangan kepada 560 ribu KRS
Baca juga: Rajawali Nusindo salurkan 98.600 paket pangan atasi kemiskinan ekstrem
Baca juga: BUMN Pangan distribusikan bantuan ayam dan telur ke Jatim dan NTT

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024