Jakarta (ANTARA) - Anggota Lembaga Sensor Film (LSF) periode 2024-2028 akan fokus pada literasi film dan literasi menonton, serta mendukung gerakan nasional budaya sensor mandiri, sebagai bagian dari komitmen untuk melanjutkan rangkaian kerja anggota LSF periode terdahulu.

“Jadi memilah memilih tontonan sesuai usia itu akan terus kami sosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan masyarakat, baik itu berbasis kampus, berbasis sekolah, berbasis komunitas, berbasis organisasi masyarakat, organisasi profesi dan lain-lain,” kata Ketua LSF periode 2024-2028 Naswardi usai acara pisah sambut anggota LSF di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis.

Tujuan utama dari program tersebut adalah untuk memastikan bahwa masyarakat dapat menonton film sesuai dengan klasifikasi usia yang ditetapkan.

Baca juga: Kemendikbud lantik 17 anggota LSF tingkatkan kualitas film Indonesia 

Program kerja yang direncanakan mencakup sosialisasi tentang pemilihan tontonan yang sesuai usia kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk kampus, sekolah, komunitas, organisasi masyarakat, dan organisasi profesi.

LSF juga akan mengimplementasikan gerakan "LSF Goes to Campus," "LSF Goes to Community," dan "LSF Goes to School" untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap klasifikasi usia film.

Dengan upaya ini, LSF berharap dapat memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menonton film yang sesuai dengan usia dan menjaga keberlangsungan budaya sensor mandiri di Indonesia.

Baca juga: LSF libatkan praktisi film untuk tilik muatan perfilman nasional

“Meningkatkan ketaatan masyarakat menonton sesuai usia,” ungkapnya.

Adapun, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melantik 17 anggota Lembaga Sensor Film (LSF) periode 2024-2028 guna memperkuat kualitas ekosistem perfilman Indonesia pada Rabu (28/8).

Sebanyak 17 anggota LSF periode 2024-2028 yang dilantik yaitu Erlan; Ervan Ismail; Gustav Aulia; Hadi Artomo; Hairus Salim; Naswardi; Noorca Marendra Massardi; Nusantara Husnul Khatim Mulkan; Titin Setiawati; Tri Widyastuti Setyaningsih; Widayat; Zaqia Ramallah; Dewi Rahmarini; Imam Safe’i; Kuat Prihatin; Saptari Novia Stri; dan Satya Pratama.

Baca juga: LSF tingkatkan kualitas literasi menonton masyarakat di 23 lokasi

Baca juga: LSF berencana ciptakan AI untuk kontrol tontonan anak

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024