Mata uang rupiah masih mendapat sentimen dari neraca perdagangan Indonesia yang surplus dan inflasi yang masih terjaga
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 21 poin menjadi Rp11.417 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.438 per dolar AS.
"Pelaku pasar uang memanfaatkan rendahnya laju rupiah dalam beberapa hari terakhir pasca mendapat sentimen negatif salah satunya dari sentimen politik dalam negeri," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pelaku pasar uang di dalam negeri kembali masuk ke aset mata uang berisiko meski masih dalam volume yang cukup rendah.
Di sisi lain, lanjut dia, secara fundamental ekonomi Indonesia juga masih positif menyusul pemerintah yang terus menunjukkan upaya dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi dalam negeri.
"Mata uang rupiah masih mendapat sentimen dari neraca perdagangan Indonesia yang surplus dan inflasi yang masih terjaga," kata dia.
Meski demikian, lanjut dia, penguatan mata uang rupiah masih terbatas karena sebagian pelaku pasar uang masih mengantisipasi faktor politik di dalam negeri.
"Pelaku pasar masih mengambil langkah hati-hati terhadap aset berisiko, dalam pekan ini diperkirakan mata uang rupiah masih cukup stabil," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014