Kupang (ANTARA News) - Bantuan keamanan sebanyak dua satuan
setingkat kompi (SSK) Brimob dari Jakarta dan Bali, Sabtu, tiba di Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mengendalikan situasi keamanan pasca eksekusi mati Tibo Cs yang berbuntut aksi kerusuhan massa di Atambua, Kabupaten Belu dan Maumere Kabupaten Sikka.
Satu SSK yang dikirim Mabes Polri langsung menuju Maumere, ibukota Kabuaten Sikka dan satu SSK dari Bali dikirim ke Atambua, Belu, daerah yang berbatasan dengan negara Timor Timur, kata Kabid Humas Polda NTT, Kompol Marthen Radja, di Kupang, Sabtu.
"Bantuan dua SKK dari Mabes Polri dan Bali sudah tiba dengan pesawat Hercules. Satu SSK langsung diturunkan di Maumere dan satu SKK lainnya menuju Kabupaten Belu," katanya.
Di dua kabupaten ini, massa pendukung Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Ribu melakukan aksi menentang eksekusi mati yang kemudian berbuntut pada kerusuhan.
Di Atambua, rumah dinas Kepala Kejaksaan Negeri setempat dibakar, bahkan rumah tahanan dijebol massa sehingga 190 dari 205 tahanan berhamburan keluar. Para tahanan ini, diimbau menyerahkan diri.
Sementara di Maumere, gedung Pengadilan Negeri dibakar massa pada sekitar pukul.18.30 Wita Jumat (22/9) malam, gedung DPRD dan kantor Bupati Sikka juga dilempari massa.
Marthen Radja mengatakan, sejak semalam hingga saat ini situasi keamanan sudah terkendali. Walaupun demikian, bantuan aparat keamanan tetap diperlukan untuk melakukan antisipasi agar kerusuhan tidak meluas.
"Situasi keamanan sudah terkendali, tetapi bantuan keamanan tetap diperlukan, untuk melakukan antisipasi. Antisipasi sangat diperlukan untuk menghindari meluasnya kerusuhan," katanya.
Mengenai daerah lain, dia mengatakan, unjuk rasa menentang eksekusi Tibo Cs juga berlangsung di Kabupaten Ende, Timor Tengah Utara (TTU) dan juga Manggarai, tetapi masih dalam batas-batas wajar. Namun, Polda masih tetap memberlakukan status Siaga I hingga kondisi keamanan di daerah ini sudah benar-benar pulih.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006