Harapan kami dengan kehadiran tim visitasi dari Kemenparekraf, Sabang akan terus semakin baik lagi
Banda Aceh (ANTARA) - Desa wisata Jaboi Kecamatan Sukakarya Kota Sabang Provinsi Aceh terpilih masuk dalam Top 50 Terbaik  Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Tim Kemenparekraf dengan membawa konsep desa wisata menuju pariwisata hijau berkelas dunia, telah turun langsung mengunjungi Desa Wisata Jaboi untuk melakukan penilaian.

Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman, Kamis, mengatakan Pemerintah Kota Sabang berkomitmen untuk terus mengembangkan objek wisata di Pulau Weh itu, termasuk desa atau Gampong Jaboi dengan bekerja bersama masyarakat, kepala desa, Pokdarwis dan unsur lainnya di daerah

"Harapan kami dengan kehadiran tim visitasi dari Kemenparekraf, Sabang akan terus semakin baik lagi," kata Andri dalam keterangannya di Banda Aceh.

Ia berharap Sabang bisa mendapatkan hasil terbaik dalam ajang ADWI 2024, sehingga masyarakat di seluruh penjuru nusantara dan global akan semakin mengenal keindahan alam di pulau paling barat Indonesia itu.

"Sabang tidak hanya terkenal dengan alam bawah lautnya yang indah, tetapi di atas air juga tak kalah," kata Andri.

Baca juga: Dibantu Jepang, KKP resmi bangun pelabuhan perikanan terpadu di Sabang

Baca juga: USK tawarkan produk olahan nilam kepada wisatawan di Pelabuhan Sabang


Sementara itu, Staf Ahli Pengembangan Bidang Usaha Kemenparekraf RI Masruroh mengatakan Desa Wisata Jaboi layak masuk dalam 50 besar kategori salah satu desa terbaik. Desa ini memiliki berbagai keunggulan, baik dari segi objek wisata alam yang unik maupun khas jajanan yang dijajakan UMKM.

"Hari ini kenapa Desa Wisata Jaboi masuk dalam ADWI 2024 terjawab sudah. Desa ini memiliki keunikan dibandingkan desa lainnya," ujarnya.

Desa Jaboi memiliki kawasan konservasi alam yang dinilai penting untuk pariwisata hijau, serta didukung oleh wisata gunung berapi dan pemandian air panas.

"Dari segi makanannya atau jajanan juga punya khasnya sendiri, sisi tujuan wisata ada kawah merapi, ada juga tempat pemandian air panas dan yang paling penting itu ada konservasi, konservasi alam itu penting untuk pariwisata hijau," ujarnya.

Menurut dia, Desa Jaboi sebenarnya sudah juara dengan masuk dalam 50 besar dari seluruh Indonesia. Kendati demikian komitmen Kemenparekraf untuk desa-desa ini untuk terus melakukan bimbingan dan pembinaan.

"Kami memang tidak bisa melakukannya sendiri, kita butuh komitmen dari pemerintah daerah, kita butuh kerjasama untuk bersama-sama mengembangkan ini," ujarnya.

Baca juga: ASDP: Lintas Banda Aceh-Sabang dilayani 1 kapal karena KMP BRR rusak

Baca juga: ASDP tambah trip kapal penyeberangan menuju Sabang

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024