Badan PBB untuk pangan dunia (FAO) yang berbasis di Roma menyatakan penyakit tersebut "berpotensi menimbulkan ancaman serius terhadap produksi dan ekspor pisang yang adalah tanaman pangan paling penting keempat bagi negara-negara berkembang.
"Negara-negara harus bertindak sekarang jika kita ingin menghindarkan skenario terburuk berupa kerusakan besar dari banyak tanaman pisang di dunia," kata ahli patologi tanaman dari FAO Fazil Dusunceli seperti dikutip AFP.
Sekretaris Forum Pisang Dunia Gianluca Gondolini mengatakan kerusakan skala besar tanaman pisang di dunia dapat merusak "lapangan pekerjaan dan pendapatan pemerintah di banyak negara tropis".
Wabah "Panama" bertipe TR4 ini adalah salah satu penyakit yang paling merusak dan mempengaruhi pisang varietas Cavendish, yang adalah jenis pisang paling populer dalam ekspor global.
FAO menyatakan penyakit itu telah merugikan secara signifikan dalam dua dekade terakhir di Asia Tenggara di mana baru-baru ini FAO menerima laporan kasus kerusakan tanaman pisang dalam skala besar di Yordania dan Mozambik.
Namun, penyakit "Panama" TR4 itu belum mempengaruhi eksportir buah pisang global kelas atas, seperti Kolombia atau Ekuador.
Hama ini berupa jamur yang timbul dari tanah dan dapat bertahan hidup selama puluhan tahun, tetapi tidak berbahaya bagi manusia.
FAO mengatakan perlu lebih memonitor, mencegah dan melatih para pekerja pertanian, termasuk langkah-langkah mencegah pergerakan material tanah dan tanaman yang terinfeksi masuk dan keluar dari wilayah pertanian, demikian AFP.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014