Jakarta (ANTARA) - Penyedia solusi jaringan, komunikasi, dan cloud Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) menghadirkan solusi jaringan untuk penyedia layanan telekomunikasi PT Fiber Media Indonesia (FMI) guna menjawab tantangan teknologi dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Dengan solusi Alcatel-Lucent OmniSwitch 6900C32E dan Alcatel-Lucent OmniSwitch 6900X24, infrastruktur baru ini menghadirkan kecepatan koneksi dan akses bandwidth yang lebih tinggi bagi pelanggan, serta memberikan konektivitas backbone yang lebih baik.

"Kami bangga bisa berkolaborasi dengan mitra bisnis kami PT Quinsis Lintas Mitra dalam penerapan teknologi ini kepada FMI dan melihat bagaimana solusi OmniSwitch kami dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh jaringan mereka dan meningkatkan kinerja bagi pelanggan mereka," kata Country Manager ALE Indonesia Novse Hardiman dalam rilis pers, Rabu.

Solusi ALE di atas memperkenalkan Shortest Path Bridging (SPB) ke dalam jaringan FMI, yang memberikan lalu lintas melalui jalur terpendek yang ada, dan hal ini memungkinkan penyatuan beberapa jalur aktif secara lebih cepat bila terjadi masalah jaringan.

Baca juga: Nokia dan Alcatel-Lucent klaim pimpin pasar LTE

Baca juga: Surge- Qualcomm kembangkan ekosistem 5G jangkau wilayah di Indonesia


SPB terutama difokuskan untuk mengatasi kekurangan dari Spanning Tree Protocol (STP) yang sebelumnya digunakan oleh FMI dan SPB juga berperan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan jaringan mereka.

SPB juga memastikan keamanan dengan memisahkan berbagai jenis lalu lintas ke dalam "kontainer" untuk mencegah akses dari pihak yang tidak diinginkan.

"SPB jauh lebih mudah untuk diterapkan dan di-maintain dibanding metode pemindahan traffic jaringan yang lebih tradisional dan merupakan fitur pembeda utama dari solusi kami," kata Novse.

Sementara itu, APAC Vice President Channel s SEA/NEA Head of Sales ALE Damien Delard menambahkan Shortest Path Bridging adalah teknologi dasar di ALE yang telah terbukti andal dalam mendukung beragam pelanggan dan industri di seluruh dunia, seperti yang dilakukan dengan FMI di Indonesia.

Teknologi ini dinilai serbaguna, sederhana, andal dan bisa membantu mengatasi kekurangan Spanning Tree Protocol.

CEO PT FMI Budi Aditya mengatakan pihaknya selalu menyediakan jaringan yang efisien dan andal yang melampaui harapan pelanggan. ALE dinilai telah memberikan dukungan yang baik dan menunjukkan komitmen terhadap keberhasilan perusahaan, baik dari perspektif teknologi dan bisnis.

"Kami sangat senang dengan kinerja real-time dan waktu recovery infrastruktur baru kami di wilayah Jabodetabek dan kota-kota lain di pulau Jawa," kata Budi.

Baca juga: Huawei gelar Indonesia IP Club pamerkan solusi jaringan termutakhir

Baca juga: Modernisasi jaringan untuk solusi tranformasi digital


 

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024