Tim kaji cepat menemui gabungan kelompok tani untuk mengetahui kronologi serta kondisi yang saat ini dihadapi para petani.

Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Tim Kaji Cepat Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melanjutkan kegiatan mitigasi areal persawahan terdampak kekeringan dengan mendatangi wilayah Kecamatan Tambelang dan Tambun Utara.

"Kegiatan ini dalam rangka mengumpulkan sejumlah informasi secara langsung di lapangan terkait situasi serta kondisi lahan pertanian yang mengalami dampak kekeringan," kata Anggota Tim Kaji Cepat Kabupaten Bekasi Ahmad Erlangga di Cikarang, Rabu.

Berdasarkan observasi serta wawancara yang dilakukan tim di lapangan, kondisi terkini aliran sungai sekunder Bulak Mangga mengalami kekurangan debit air sehingga mengganggu pasokan yang selama ini dimanfaatkan petani untuk mengairi lahan persawahan.

"Kondisi pintu air Bulak Mangga 16 tidak memadai artinya sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan irigasi petani khususnya di Desa Srimahi dan Srijaya Kecamatan Tambun Utara," katanya.

Tim kaji cepat juga menyempatkan diri menemui perwakilan gabungan kelompok tani atau gapoktan setempat untuk mengetahui kronologi serta kondisi yang saat ini dihadapi para petani.

"Segera kami laporkan ke pimpinan termasuk keluhan mengenai sistem irigasi dari Saluran Sekunder Bulak Mangga dengan harapan segera mendapatkan penanganan," katanya.

Erlangga menyebutkan dari total area pertanian di Kecamatan Tambun Utara seluas 1.031 hektare, 639 hektare di antaranya telah ditanami. Sedangkan 80 hektare lahan terdampak kekeringan dengan rincian 15 hektare di Desa Srimukti, 40 hektare di Srimahi, dan 25 hektare di Srijaya.

"Dari Gapoktan juga menyampaikan agar segera dapat diupayakan Saluran Sekunder Bulak Mangga dibukakan atau ditambah debit air agar bisa mengairi sawah-sawah," ucapnya.

Pihaknya berharap penanganan yang tepat sesuai kondisi di lapangan dapat segera dilakukan agar lahan pertanian terdampak kekeringan tersebut bisa kembali produktif.

"Hasil kaji cepat ini mudah-mudahan segera mendapat tindak lanjut serta realisasi penanganan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi sehingga persoalan yang dihadapi para petani saat ini dapat segera teratasi," kata dia.
Baca juga: Sawah 20 ha di Bekasi panen di tengah kekeringan
Baca juga: Pemkab Bekasi tambah debit air di saluran untuk pertanian
Baca juga: Lahan pertanian terdampak El Nino di Kabupaten Bekasi meluas

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2024