Jakarta (ANTARA) - Tokoh lintas agama di Tanah Air mengajak generasi muda untuk menanamkan prinsip persaudaraan sejati. 
 
"Sudah saatnya kita sebagai manusia membangun kebersamaan yang hakiki. Indonesia adalah bangsa yang ramah, toleran, dan menjunjung tinggi nila-nilai kemanusiaan, " ujar Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA, dalam seminar nasional yang berjudul “Agama dan Kemanusiaan: Lintas Keyakinan Menuju Persaudaraan Sejati” di Jakarta, Rabu. 
 
Dia menambahkan kebaikan dan persatuan antar umat beragama adalah tujuan bersama. Pihaknya tidak ingin menyorot perbedaan, melainkan lebih fokus pada upaya memperkuat persatuan dan kesatuan di antara sesama.
 
"Pada hakikatnya, kita semua adalah bagian dari kemanusiaan yang sama, " kata dia. 
 
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan iman yang sejati mewujud dalam persaudaraan yang tulus dan berbuah pada tindakan nyata. 
 
"Kita dipanggil untuk saling peduli, terutama terhadap sesama dan lingkungan. Masalah lingkungan yang kompleks menuntut kita untuk menggabungkan berbagai ilmu disiplin, didukung oleh kekuatan doa, dan diwujudkan dalam tindakan nyata. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi umat beriman yang taat, tetapi juga menjadi warga yang bertanggung jawab," terang Suharyo. 
 
Diskusi panel diawali dengan pemutaran video dari tokoh-tokoh muda dan masyarakat yang telah mengalami dan menjalani kehidupan dalam persaudaraan dengan mereka yang berbeda iman. Mereka adalah Jonathan Christie, atlet buku tangkis nasional, Dewi Praswida, dari Gusdurian yang memperoleh beasiswa untuk belajar di Vatikan dan berkesempatan bertemu dengan Paus Fransiskus, Mateo Singgih seorang influencer Katolik serta umat Paroki Santa Odilia, Tangerang. 
 
Rektor Unika Atma Jaya, Prof Dr dr Yuda Turana SpS (K), mengagakan Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan nilai-nilai intinya juga selalu menanamkan prinsip persaudaraan sejati dan menghargai setiap perbedaan yang ada.
 
“Unika Atma Jaya memiliki nilai inti KUPP (Kristiani-Unggul-Profesional-Peduli) yang dihidupi sebagai landasan berkarya dan belajar setiap harinya," kata Yuda. 
 
Lebih dari itu, prinsip toleransi dan membangun persaudaraan sejati selalu diutamakan. Hal itu juga menjadi keunggulan kampusnya dalam mendidik generasi muda untuk tidak melupakan nilai-nilai kehidupan. 

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024