Tekanan rupiah tidak signifikan karena sebagian pelaku pasar juga masih yakin bahwa sentimen positif dari faktor politik akan kembali muncul
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore melemah tipis sebesar tujuh poin menjadi Rp11.420 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.413 per dolar AS.
"Mata uang rupiah pada awal pekan ini berfluktuasi dengan kecenderungan melemah. Pelaku pasar uang di dalam negeri kembali dihadapkan pada rencana koalisi partai politik, kondisi itu membuat sebagian pelaku pasar mengambil langkah hati-hati terhadap aset berisiko," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pergerakan mata uang rupiah masih berpotensi melemah menyusul dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2014 hanya tumbuh moderat.
"Meski demikian, fluktuasi mata uang rupiah masih cukup stabil. Cermati data-data regional dan imbas dari perkembangan politik dalam negeri," ujar dia.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa pelaku pasar sedang menanti eforia baru dari faktor politik, jika sentimennya positif mata uang rupiah akan kembali ke dalam tren positifnya.
"Tekanan rupiah tidak signifikan karena sebagian pelaku pasar juga masih yakin bahwa sentimen positif dari faktor politik akan kembali muncul," kata dia.
Secara fundamental, kata dia, mata uang domestik masih dapat bergerak di kisaran Rp11.300 hingga Rp11.400 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini (14/4), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp11.444 dibandingkan pada Jumat (11/4) di posisi Rp11.450 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014