Jakarta (ANTARA) - Hujan berintensitas deras dan aktivitas penambangan galian C dinilai menjadi faktor yang memperparah dampak bencana banjir yang melanda tujuh distrik di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kota Sorong Herlin D. Sasabone dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Herlin menjelaskan, Kota Sorong hampir secara merata diguyur hujan deras dengan durasi yang lama dalam beberapa hari terakhir ini.

Namun berdasarkan pantauan tim reaksi cepat BPBD Sorong di lokasi, kata dia, air hujan tersebut tidak dapat mengalir secara normal karena sungai yang ada mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dari aktivitas galian C di wilayah hulu yang masuk dalam wilayah administrasi Kelurahan Matalambagi, Sorong.

Menurut dia akibat kondisi tersebut puncaknya terjadi, pada Senin (26/8), air sungai meluap dan seketika menggenangi wilayah sekitarnya meliputi Distrik Sorong Barat, Sorong Kota, Sorong, Sorong Utara, Sorong Manuai, Sorong Manoi, dan Sorong Kepulauan.

Baca juga: Polisi evakuasi warga terjebak banjir di Kota Sorong

Merespons kondisi tersebut Pemerintah Kota Sorong melalui BPBD, Dinas Cipta dan Tata Ruang, Dinas Lingkungan Hidup sudah mengerahkan personel
dan sejumlah alat berat ​​​​​untuk memastikan kondisi warga terdampak dan melakukan normalisasi aliran sungai.

Pusat Pengendalian Operasi BPBD Sorong mendata total ada sebanyak 70 keluarga atau 200 lebih jiwa warga terdampak banjir yang sampai hari ini masih menggenangi pemukiman dengan ketinggian muka air 30-40 centimeter.

Herlin memastikan para korban tersebut
dalam kondisi yang aman, mereka mengungsi menempati lantai dua rumah masing-masing dan sudah mendapatkan bantuan berupa logistik kebutuhan pokok yang cukup selama masa tanggap darurat hingga tujuh hari ke depan.

Di sisi lain, ia mengungkapkan sejumlah rumah
warga​​ yang didirikan di lereng perbukitan juga dilaporkan rusak berat karena terdampak longsoran tanah yang labil akibat hujan yang terus mengguyur. Meski demikian untuk jumlah korban terdampak dan dampak kerusakan masih dalam pendataan.

Baca juga: Tim SAR hentikan pencarian korban karena banjir susulan di Ternate

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024