Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Pengkajian dan Penelitian Perbanas Aviliani menilai industri perbankan di Indonesia memerlukan tambahan modal untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
"Untuk membiayai sektor perbankan dan mengimbangi kebijakan LDR (loan to deposit ratio atau rasio pinjaman terhadap simpanan) sebesar 90 persen, hingga 2015 saja kurang lebih perlu membutuhkan tambahan modal Rp113 triliun untuk total perbankan di Indonesia," ujar Aviliani dalam sebuah seminar di Jakarta, Senin.
Persaingan antarbank di MEA 2015 nanti diperkirakan berlangsung ketat sehingga untuk meminimalisasi risiko perbankan dalam negeri perlu memiliki modal yang cukup.
Sementara itu, industri pasar modal di Indonesia hanya berkapasitas menyediakan tambahan modal sebesar Rp30 triliun
Menurut Aviliani, tanpa modal yang memadai, sebuah perbankan akan kesulitan ekspansi dan bisnisnya menjadi tidak berkembang.
Aviliani memperkirakan, dalam beberapa tahun mendatang, jumlah industri perbankan akan semakin berkurang yang berbanding terbalik dengan industri keuangan non bank yang justru diperkirakan kian bertambah.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014