Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan inkubasi dan pelatihan dengan mentor yang ahli dalam bidang fesyen bisa menjadikan modest fashion di Indonesia lebih berkualitas dan beradaptasi dengan dunia mode internasional.
“Kita harus terus berinovasi, beradaptasi, berkolaborasi untuk mengembangkan kreasi. Dan inkubasi lah adalah pendampingan terbaik,” kata Sandi dalam acara Inkubasi tahap 2 road to JMFW 2025 di Jakarta, Rabu.
Sandi mengatakan sektor fesyen adalah penyumbang ekspor terbesar dari sisi ekonomi kreatif Indonesia. Dari total pendapatan 28 miliar dolar AS, sebanyak 60 persennya diwakili oleh industri fesyen.
Dengan adanya pelatihan dan inkubasi, akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang semakin berkualitas dan lebih baik.
Baca juga: Mendag: Kerja sama kunci wujudkan Indonesia kiblat fesyen Muslim dunia
Baca juga: Nadiem: JMFW beri ruang industri fesyen berkolaborasi dengan vokasi
Kemenparekraf juga turut membantu para pelaku ekonomi kreatif di bidang fesyen dengan cara menjembatani para pelaku ekonomi kreatif melalui akses pembiayaan.
“Biasanya, begitu dapet banyak order, kita kekurangan modal kerja. Karena kita mesti beli bahan-bahan, mesti bayar para perajin, kita juga mesti bayar listrik, dan bayar sewa kantor, dan lain sebagainya. Makanya kita juga ada akses permodalan dan pembiayaan untuk menjembatani para pelaku ekraf untuk mendukung usaha para pelaku ekonomi kreatif fashion,” katanya.
Selain akses pembiayaan, Kemenparekraf juga memfasilitasi karya para pelaku ekraf untuk mendaftarkan karyanya ke dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Sehingga produk-produk fesyen berkualitas Indonesia bisa ikut pameran di luar negeri tanpa ada rasa kekhawatiran produknya akan dipalsukan.
HKI sangat penting dalam subsektor fesyen untuk tampil di pasar internasional agar para desainer percaya diri akan desain yang dibawanya dilindungi.
Selain itu HKI terutama untuk produk fesyen juga bisa sebagai jaminan pada saat pelaku ekraf melakukan pembelian yang tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2022.
Ia mengatakan Indonesia memiliki potensinya yang sangat besar untuk bermain di industri modest fashion sehingga kolaborasi, dengan sektor swasta, komunitas dan pemerintah bisa dikembangkan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca juga: BI-IFC siap bawa IN2MF ke Paris hadirkan "modest fashion" Indonesia
Baca juga: Indonesia harus inisiatif usulkan standar halal universal
Baca juga: Tren hijab "flowy" dan "shimmer" masih digemari
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024