Pengembangan UMKM ini dilakukan karena adanya kerja sama sister city yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan PNG melalui Kota Vanimo dan Kota Jayapura
Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPPKLN) setempat melakukan pengembangan dan peningkatan kapasitas bagi Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah perbatasan antara Keerom dan Papua Nugini (PNG).
 
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPPKLN Papua Dolfinus Kareth di Jayapura, Rabu, mengatakan, wilayah pada Kabupaten Keerom ada lima distrik di yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini, yakni distrik Web, Towe, Yaffi, Waris, dan Arso Timur.
 
"Pengembangan UMKM ini dilakukan karena adanya kerja sama sister city yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan PNG melalui Kota Vanimo dan Kota Jayapura," katanya.
 
Menurut Dolfinus, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan usaha masyarakat di kawasan perbatasan. Dengan begitu perekonomian setempat menjadi lebih baik.
 
"Pelatihan pengembangan dan peningkatan capasitas bulding ekonomi ini dilakukan bagi dua pelaku UMKM baik yang ada di Indonesia maupun PNG di sepanjang border," ujarnya.
 
Dia menjelaskan, ini juga dilakukan agar UMKM di wilayah perbatasan bisa naik kelas sehingga membuka kerja sama ekonomi dua negara.
 
"Dalam artian bahwa pelaku bisa memenuhi kesejahteraan mereka sendiri yang mana dapat membiayai anak-anak untuk sekolah, membangun rumah yang layak untuk bisa dihuni dan kesehatan keluarga terjamin," katanya.
 
Dia menambahkan, pemerintah provinsi Papua berharap melalui kegiatan ini diharapkan peserta yang notabene pelaku UMKM bisa menerapkan apa yang telah didapatkan dari pelatihan pengembangan dan peningkatan kapasitas.

Baca juga: Mengenal lebih dekat daerah potensial penghasil kopi di Papua
Baca juga: Gubernur Papua minta pengelola perbatasan selesaikan hibah BMN

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024