Kegiatan yang dijalankan tak hanya fokus pada bayi, balita, maupun lansia
Jakarta (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan menggelar program Warga Siaga Sehat (Wasiat) untuk memberantas kemiskinan dan stunting dengan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan, Dodi Yapsenang menyatakan Program Corporate Social Responsibility (CSR) ini berdasarkan pada hasil pemetaan sosial yang dilakukan perusahaan yang menemukan masih terdapat kasus bayi dan balita kurang gizi hingga stunting.

"Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat masih rendah. Perekonomian masyarakat termasuk kelompok rentan dan tinggal di pemukiman padat penduduk dan cukup kumuh," kata Dodi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Program Wasiat dijalankan di beberapa lokasi. Wasiat Dewi Shinta beralamat di Desa Girimukti, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Wasiat Sejahtera 51 di Kelurahan Baru Ilir serta Wasiat Ria Manuntung 13 di Kelurahan Baru Tengah, Kota Balikpapan.

“Kegiatan yang dijalankan tak hanya fokus pada bayi, balita, maupun lansia. Program ini juga memiliki kegiatan yang menyasar remaja dan lansia,” kata Dodi.

Kelompok Wasiat Sejahtera beberapa kali menggelar sekolah balita dan bakti sosial untuk menanggulangi stunting di Kelurahan Baru Ilir.

“Kami berharap program ini dapat terintegrasi dengan kegiatan lain seperti sekolah bayi yang masih selaras dengan pemantauan tumbuh kembang anak yang saat ini dijalankan oleh Posyandu RT 51 sebagai mitra binaan PT KPI Unit Balikpapan,” ujar Dodi.

Sementara untuk Wasiat Sejahtera, KPI Unit Balikpapan membuat berbagai kegiatan pemberdayaan seperti pelatihan budi daya sayur dan ikan dengan media akuaponik, penanaman di lorong hijau, serta pelatihan diversifikasi produk olahan.

Pendampingan juga didukung dengan pelatihan manajemen keuangan dan administrasi kelompok. Perusahaan juga memberikan modal usaha dalam bentuk pembangunan infrastruktur tampungan air hujan, pembangunan tempat penyemaian dan lorong hijau serta pengadaan alat produksi UMKM.

Anggota kelompok Wasiat Sejahtera yang berasal dari 10 keluarga miskin mendapatkan peningkatan pendapatan sebesar Rp450 ribu per orang setiap bulanya. Hasil pendapatan anggota Wasiat mampu untuk membeli air bersih bagi keluarga mereka. Tambahan pendapatan dari kelompok didapatkan dari hasil panen sayuran dari lorong hijau, panen ikan lele dan nila, dan hasil penjualan produksi produk olahan UMKM.

“Pada implementasinya Kelompok Wasiat Sejahtera sangat terbuka untuk menularkan ilmu yang telah didapatkan kepada warga sekitar ataupun kelompok lain. Kelompok juga mampu memperluas ilmu pengetahuan dengan memberikan pelatihan pengolahan jamu sehat dan stik bayam keju kepada kelompok UMKM Srikandi Kota Balikpapan.” Papar Dodi.

Menurut Dodi, produk UMKM Wasiat berhasil dipasarkan di lingkungan warga, warung sekitar, pasar dan toko. Karyawan PT KPI juga sering membeli hasil panen ikan lele tiap kali panen dan produk UMKM juga selalu menjadi pilihan kudapan jika ada acara di perusahaan.

"PT KPI juga menyediakan media sosial milik perusahaan untuk menjadi wadah pemasaran produk olahan tersebut," kata Dodi menambahkan.

Baca juga: Menteri ESDM pastikan proyek RDMP Balikpapan rampung September 2025
Baca juga: Subholding Gas Pertamina: CNG mulai mengalir di Balikpapan

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024