Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay mengatakan pelaksanaan ujian nasional (UN) yang diwarnai kecurangan di beberapa daerah merupakan hal yang mubazir dan tidak mendidik siswa.
"Sudah menjadi rahasia umum pihak sekolah selalu berusaha membantu siswanya untuk lulus UN karena terkait dengan nama baik sekolah," kata Saleh Partaonan Daulay dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut Saleh, beberapa sekolah masih beranggapan jika ada siswa yang tidak lulus akan merusak reputasi sekolah. Karena itu, selalu ada upaya membantu siswa dengan berbagai macam modus.
"Yang lebih parah, ada dugaan dinas pendidikan setempat juga ikut bekerja sama dengan pihak sekolah," ujarnya.
Kalau betul seperti itu, kata Saleh, maka UN menjadi suatu hal yang sangat mubazir dan tidak mendidik karena pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah menjadi sia-sia.
Malahan, UN justru mengajarkan sikap ketidakjujuran di sekolah karena mulai dari pemilik sekolah, guru, siswa dan dinas pendidikan melakukan berbagai macam cara untuk mengejar kelulusan 100 persen.
"Kalau orang dari kecil sudah diajarkan tidak jujur, bagaimana nanti kalau sudah dewasa?" tanyanya.
Saleh mengatakan banyak kalangan juga menilai UN tidak efektif sebagai metode evaluasi untuk menentukan kelulusan siswa.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014