Banda Aceh (ANTARA) - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh menonjolkan nilai adat Aceh Peumulia Jamee (memuliakan tamu) selama proses pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh untuk Pilkada 2024.

"Kita memberikan Kupiah Meukutop sebagai salah satu upaya melestarikan adat Peumulia Jamee," kata Ketua KIP Banda Aceh, Yusri Razali, di Banda Aceh, Rabu.

Yusrizal menjelaskan, selama proses pendaftaran, semua pasangan calon wali kota Banda Aceh diberikan cenderamata berupa Kupiah Meukutop saat mereka tiba mendaftar ke kantor KIP Banda Aceh.

Penyerahan cenderamata mata tersebut, kata dia, memang tidak diatur secara secara khusus pada Qanun Pilkada Aceh, termasuk soal pakaian yang digunakan pasangan calon ketika mendaftar.

Hanya saja, lanjut dia, KIP Kota Banda Aceh memberikan Kupiah Meukutop tersebut sebagai salah satu penerapan nilai-nilai adat Peumulia Jamee.

Karena itu, semua paslon diberikan penutup kepala kebesaran Pahlawan Nasional asal Aceh Teuku Umar tersebut.

"Jadi Kupiah Meukutop kita serahkan saat pasangan calon tiba ke kantor KIP. Saat mereka sampai kita langsung mengalungkan selempang dan memasangkan Kupiah Meukutop-nya," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, dia kembali menegaskan, bahwa Aceh merupakan daerah kekhususan dan istimewa. Maka, semua ini hanya sebagai salah upaya mereka ikut melestarikan adat dan kenud Aceh.

"Tujuan kita melestarikan adat Peumulia Jame, dan memperkaya adat Aceh sebagai bentuk kekhususan dan keistimewaan," demikian Yusri Razali.

Baca juga: Gerindra beri dukungan ke anggota DPR maju jadi Wali kota Banda Aceh
Baca juga: Lembaga di Aceh bentuk koalisi kawal informasi demokrasi Pilkada 2024
Baca juga: KIP: Delapan parpol raih kursi DPRK Banda Aceh hasil Pemilu 2024


 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024