Hong Kong (ANTARA) - Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization/WIPO) menerbitkan daftar 100 klaster ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terbaik Indeks Inovasi Global 2024 pada Selasa (27/8), salah satunya adalah klaster Shenzhen-Hong Kong-Guangzhou yang kembali menduduki peringkat kedua secara global selama lima tahun berturut-turut.
Seorang juru bicara (jubir) pemerintah Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong menyambut baik peringkat tersebut, mengatakan bahwa hal itu kembali memberikan pengakuan yang tinggi terhadap posisi terdepan Kawasan Teluk Besar (Greater Bay Area/GBA) Guangdong-Hong Kong-Makau di bidang inovasi dan teknologi global.
Hong Kong akan terus secara aktif mempromosikan pengembangan inovasi dan teknologi dengan memperkuat kapabilitas penelitian dasar, meningkatkan ekosistem inovasi dan teknologi lokal, mempercepat transformasi dan komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan (litbang), serta mempromosikan industrialisasi baru untuk mempercepat pengembangan kekuatan produktif berkualitas baru sesuai dengan kekuatan lokal, kata jubir itu.
Hong Kong juga akan berupaya memanfaatkan keunggulannya sendiri serta memperkuat kolaborasi inovasi dan teknologi dengan kota-kota kembar GBA, sehingga dapat bersama-sama membangun rantai industri inovasi dan teknologi yang lebih komprehensif dan kompetitif secara global, serta memberikan banyak kontribusi baru yang lebih besar bagi kemandirian tingkat tinggi dalam bidang iptek di China, ujar sang jubir.
WIPO memeriksa densitas pengajuan paten dan artikel yang diterbitkan dalam jurnal penelitian ilmiah untuk mengidentifikasi dan menetapkan peringkat area geografis terdepan dalam aktivitas penemuan dan inovasi iptek global. Untuk pemeringkatan tahun ini, klaster Shenzhen-Hong Kong-Guangzhou mengajukan sebanyak 2.303 aplikasi perjanjian kerja sama paten per 1 juta penduduk dari 2019 hingga 2023 dan menerbitkan 3.469 artikel ilmiah per 1 juta penduduk dari 2018 hingga 2022, keduanya meningkat dari siklus sebelumnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024