Saya sih dukung aja program pemerintah, yang baik untuk semuanya. Tapi kita juga ingin harga sesuai, karena terdengar kabar di daerah Ampera pembebasan lahan deal pada harga Rp3 jutaan."
Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai besaran dana kompensasi pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan layang Bulak Kapal yang diminta warga terlalu mahal.
"Rata-rata warga meminta kompensasi Rp3 juta hingga Rp5 juta per meter, sementara harga taksiran Badan Pertanahan Nasional hanya Rp2 juta per meter," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, di Bekasi, Minggu.
Menurutnya, Pemkot Bekasi hanya mengalokasikan dana pembebasan lahan total Rp120 juta yang akan dibagi menjadi tiga tahap pencairan.
"Rencana pembebasan lahan yang dibutuhkan seluas 2 hektare," katanya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Bekasi mengalokasikan Rp50 miliar dalam APBD untuk pembebasan lahan di tahun 2014 ini. Sedangkan untuk Rp120 miliar akan di selesaikan dalam tiga tahun anggaran.
"Tahun ini kita alokasikan Rp50 miliar, akan dilakukan secara bertahap selama 3 tahun untuk total Rp120 miliar tersebut, itu hanya untuk pembebasan lahan saja," ujarnya.
Salah satu warga RT07 RW01 Aren Jaya, Bekasi Timur, Iyah mengaku tidak rela jika tanahnya dihargai Rp2 juta per meter karena dirasa tidak sesuai dengan bangunan rumahnya.
"Paling sedikit Rp3,5 juta. Itu harga yang pantas kalau Rp5 juta terlalu mahal," katanya menyikapi keberatan Pemmkot Bekasi.
Warga lainnya, Jamilah mengaku pernah didatangi petugas Pemkot Bekasi yang membicarakan perihal negosiasi kompensasi pembebasan lahan.
"Saya sih dukung aja program pemerintah, yang baik untuk semuanya. Tapi kita juga ingin harga sesuai, karena terdengar kabar di daerah Ampera pembebasan lahan deal pada harga Rp3 jutaan," katanya. (AFR/A029)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014