Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengatakan mereka bersama dengan Kedutaan Besar RI di Beirut terus memonitor dari dekat situasi keamanan di Lebanon menyusul serangan intensif antara Hizbullah dan Israel di selatan Lebanon.

"Kemlu dan KBRI Beirut terus memonitor dari dekat situasi keamanan di Lebanon," kata Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI Judha Nugraha melalui keterangan tertulis kepada media, Rabu.

Ia mengatakan bahwa sejak akhir pekan lalu telah terjadi serangan udara intensif antara Hizbullah dan Israel di bagian selatan Lebanon.

Imbas dari hal tersebut, beberapa penerbangan mulai membatalkan dan membatasi penerbangan ke dan dari Tel Aviv maupun Beirut, seperti Air France, Royal Jordanian Air, Ettihad, dan Lufthansa.

Sejak ditingkatkannya status siaga di wilayah Lebanon menjadi Siaga Satu pada awal Agustus 2024, Pemerintah RI telah memulangkan 20 WNI ke Tanah Air secara bertahap, kata dia lebih lanjut.

Hingga saat ini, menurut catatan KBRI Beirut, terdapat 145 WNI yang masih bertahan dan belum menyatakan keinginan untuk dievakuasi.

Sebelas WNI di antaranya berada di wilayah selatan yang tersebar di beberapa wilayah Sheeba, Nabatieh, Naqoura, dan Tyre.

Selain terus memantau situasi dari dekat, Pemerintah RI juga terus mengimbau WNI yang memiliki rencana perjalanan ke wilayah Lebanon dan Israel untuk menunda perjalanannya dengan alasan keamanan hingga kondisi kembali normal.

Selain itu, bagi WNI yang berdomisili di wilayah Lebanon, pemerintah juga mengimbau agar mereka dapat mengikuti arahan yang disampaikan KBRI Beirut.

Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, mereka dapat menghubungi Hotline KBRI Beirut dengan nomor +961 7 0817 310, KBRI Amman pada nomor +989 0 2466 8889, dan Direktorat PWNI dengan nomor +6281290070027.

Baca juga: Kemlu: Tak ada serangan ke Markas Kontingen Indonesia di Lebanon
Baca juga: Hizbullah bersumpah akan terus dukung Gaza dari Lebanon
Baca juga: Lebanon adakan pertemuan darurat pasca serangan besar-besaran Israel

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024