Berlin (NTARA News) - Pemerintah Jerman tidak akan menyetujui kesepakatan yang dilaporkan akan menjual sampai dengan 800 tank tempur kepada Arab Saudi, kata satu surat kabar Jerman, Minggu, mengutip sumber-sumber pemerintah.

Penjualan tank-tank Leopard-2 telah dianggap sebagai salah satu kesepakatan terbesar untuk industri persenjataan Jerman, Bild melaporkan, lapor AFP.

Tetapi Menteri Ekonomi Sigmar Gabriel, seorang Sosial Demokrat dalam "koalisi besar" kiri-kanan telah "memposisikan dirinya terhadap pengiriman tank kepada otokratis majelis kerajaan", katanya, mengutip sumber-sumber pemerintah.

"Tanpa persetujuan dari menteri ekonomi kesepakatan tidak memiliki peluang," kata Bild.

Laporan itu mengatakan, kesepakatan itu belum dikirim ke dewan keamanan nasional Jerman, dengan Kanselir Angela Merkel di antara anggotanya, untuk mendapatkan persetujuan.

Pada tahun 2012, Bild am Sonntag melaporkan bahwa Arab Saudi ingin membeli 600-800 tank tempur Leopard dari Jerman, lebih dari dua kali sebanyak yang dibayangkan semula.

Laporan terbaru Minggu mengatakan, Arab Saudi telah mengejar tank Jerman selama bertahun-tahun dan telah dianggarkan hampir 18 miliar euro (25 miliar dolar AS) untuk tank-tank itu.

Tank-tank Leopard-2, tank tempur utama Jerman, juga diproduksi berdasarkn lisensi di Spanyol.

Selama beberapa dekade Jerman menolak untuk menjual senjata berat ke Arab Saudi karena kekhawatiran atas hak asasi manusia dan ketakutan atas keamanan Israel.

Dihubungi oleh AFP, seorang juru bicara kementerian ekonomi mengatakan, pemerintah tidak memberikan informasi tentang "kemungkinan prosedural individual untuk persetujuan ekspor amunisi."



Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014