Hohhot (ANTARA) - Di Desa Chaideng di Kota Ordos, sebanyak 3,46 juta panel surya biru membentang di padang pasir, menyelimuti area seluas 30 juta meter persegi dan mengubah gurun tak berujung menjadi "lautan fotovoltaik" yang berkilauan.

Basis energi surya ini merupakan bagian dari proyek reklamasi gurun energi surya yang ambisius berjuluk "tembok fotovoltaik besar", yang membentang di sepanjang tepi utara Gurun Kubuqi.

Meskipun tidak dapat menyaingi panjang Tembok Besar yang asli, proyek besar ini direncanakan akan membentang sekitar 400 kilometer dengan lebar rata-rata 5 kilometer, ungkap Liu Tianyun, wakil direktur di biro kehutanan dan padang rumput Ordos.

Proyek ini akan mencetak rekor baru dalam hal luas area ladang fotovoltaik di China dan menghasilkan 100 juta kilowatt kapasitas terpasang begitu rampung dibangun, kata Liu.

Hingga saat ini, Kota Ordos telah memasang 5,42 juta kilowatt tenaga surya di lebih dari 13.333 hektare area padang pasir.

Gurun Kubuqi memiliki lahan luas dan terbuka yang ideal untuk memasang panel surya. Daerah ini memiliki sumber daya matahari yang melimpah, dengan sekitar 3.100 jam paparan sinar matahari setiap tahunnya.

Selain menghasilkan listrik, proyek-proyek tenaga surya lokal juga telah terbukti membantu mengurangi badai pasir dan penggurunan yang kerap terjadi di area tersebut.

Proyek ini memelopori pendekatan yang inovatif, yakni panel surya pembangkit listrik dipasang di bagian atas, sementara tumbuhan ditanam dan hewan ternak kecil merumput di bawah panel.
 
Foto drone udara yang diambil pada tanggal 3 Maret 2023 menunjukkan pangkalan fotovoltaik yang terletak di Dalad Banner di kota Ordos, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China utara. (Xinhua/Bei He)   


Panel surya dapat mengurangi penguapan air tanah sebesar 20 hingga 30 persen, dan pada saat yang sama memberikan keteduhan serta mengurangi kecepatan angin sehingga mendukung pertumbuhan tanaman

Dengan tanaman yang tumbuh subur dan unggas yang dibudidayakan di bawah naungan panel, pendekatan ini tak hanya mendatangkan manfaat ekonomis, tetapi juga manfaat ekologis.

Di beberapa area yang gersang, irigasi tetes bertenaga surya juga diadopsi untuk menghijaukan lanskap gurun.

Untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan gurun yang menantang, inovasi di dalam modul-modul fotovoltaik pun telah dilakukan.

Modul fotovoltaik menggunakan teknologi permukaan ganda (bifacial technology) dan sel berefisiensi tinggi yang dapat menangkap sinar matahari dari kedua sisi, sehingga dapat memanfaatkan daya pantul yang tinggi dari permukaan berpasir dan meningkatkan produksi pembangkit listrik sekitar 8 persen.

Masa pakai modul ini juga telah diperpanjang dari 25 tahun menjadi 30 tahun berkat penggunaan bahan enkapsulasi kaca ganda.

Jarak minimum antara panel fotovoltaik dan permukaan tanah telah disesuaikan menjadi sekitar 2,5 meter, sehingga memberikan ruang yang leluasa bagi pekerja maupun mesin dalam melakukan pekerjaan pertanian.

Kota Ordos, yang juga dikenal dengan sumber daya batu baranya yang melimpah, memiliki beberapa tambang batu bara besar yang tersebar di Gurun Kubuqi. Air drainase yang telah diolah dari tambang-tambang batu bara disalurkan dari tambang-tambang tersebut ke basis energi surya ini dan digunakan untuk membersihkan panel surya serta menyirami tanaman.

Sambil berdiri di bawah deretan panel surya di Desa Chaideng, Wakil Wali Kota Ordos Zhang Xiuling mengatakan bahwa dengan menanam tumbuhan di gurun pasir dan memasang panel surya di atasnya, mereka pada dasarnya menciptakan "perisai" dua lapis yang menjaga agar pergeseran pasir tetap terkendali. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024