Guangzhou, Tiongkok, (ANTARA/PRNewswire)- Menurut proyeksi International Energy Agency, energi terbarukan segera mengungguli batu bara dan menjadi sumber listrik terbesar di dunia pada 2025. Kontribusi energi terbarukan bahkan melampaui lebih dari 42% pada 2028 sehingga mencerminkan perubahan penting dalam bauran energi dunia. Di Tiongkok, transformasi menuju pembangkit listrik dengan energi terbarukan bergerak kian cepat dan kontribusinya telah melampaui pembangkit listrik tenaga batu bara pada Semester I-2024, serta menguasai 38% pangsa pasar[1]. Perubahan drastis di sektor energi baru ini telah menciptakan peluang investasi dalam sejumlah bidang, seperti energi bersih, energi terbarukan, dan transisi rendah karbon menuju pembangkit listrik termal dan manufaktur baja.

Sebagai manajer investasi terbesar di Tiongkok, E Fund Management ("E Fund") melayani investor dalam dan luar negeri lewat produk ETV relevan, termasuk CSI New Energy ETF (Kode: 516090), E Fund Carbon Neutral 100 ETF (Kode: 562990), dan E Fund CNI New Energy Battery ETF (Kode: 159566). Dua dari antara ETF tersebut-- CSI New Energy ETF dan E Fund Carbon Neutral 100 ETF--juga tercantum dalam program ETF Connect Tiongkok Daratan-Hong Kong.

CSI New Energy Index mencakup sektor energi bersih dan terbarukan, bahkan lebih dari 70% emiten dalam ETF ini bergerak di sektor peralatan kelistrikan. Sebaliknya, SEEE Carbon Neutral Index hadir sebagai indeks yang lebih komprehensif. Pada 2023, komposisi ETF ini tercatat sebesar 67,2% dan meliputi sejumlah emiten yang bergerak di sektor energi bersih dan terbarukan, sedangkan 32,8% di antaranya bergerak di sektor transisi rendah karbon.

Selain sektor energi baru, Tiongkok mempercepat transformasi hijau menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan. Contoh terbaiknya adalah industri kendaraan listrik. Menurut data China Passenger Car Association, pada Juli lalu, nilai penjualan mobil penumpang dengan energi baru mengungguli kendaraan konvensional, bahkan tingkat penetrasi bulanan menembus 50% untuk pertama kalinya. CNI New Energy Battery Index merupakan produk ETF yang siap menangkap peluang dari tren tersebut, khususnya produksi dan integrasi baterai energy storage system (ESS). Produk ETF satu-satunya yang terkait dengan indeks ini, E Fund CNI New Energy Battery ETF, memanfaatkan potensi pertumbuhan emiten-emiten yang tercantum sebagai konstituen indeks dengan target tingkat pertumbuhan laba bersih sebesar 22,6% pada 2024.

Tentang E Fund

Berdiri pada 2001, E Fund Management Co., Ltd. ("E Fund") adalah manajer investasi terkemuka dengan produk terlengkap di Tiongkok. Dana kelolaan E Fund kini mencapai hampir RMB 3,3 triliun (US$ 454 miliar)[2]. E Fund menawarkan solusi investasi bagi klien di dalam dan luar negeri. Selain itu, E Fund membantu klien mencapai kinerja investasi yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Berorientasi pada imbal hasil jangka panjang, E Fund telah menjadi manajer investasi sejak terbentuk pertama kali. E Fund juga berpegang pada keunggulan riset yang mendalam dan periode investasi. E Fund menjadi pionir dan perusahaan terdepan yang mempraktikkan investasi bertanggung jawab di Tiongkok. Lebih lagi, E Fund merupakan salah satu manajer investasi yang paling tepercaya dan terbaik di Tiongkok.

Catatan:

[1] Data China Electricity Council
[2] Per 30 Juni 2024. AuM mencakup anak-anak usaha. Sumber: PBoC, Wind.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024