Kiev (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Ukraina hari ini mengatakankedua belah pihak yang bertikai di negerinya menjadi korban ketika pasukan khusus Ukraina menyerbu sebuah pos polisi di kota Slavyansk di Ukraina timur yang dikuasai orang-orang bersenjata pro-Rusia.
"Korban tewas dan terluka terjadi di kedua belah pihak. Dari pihak kami, seorang petugas SBU (Dinas Keamana Ukraina). Kepala Pusat Antiteroris SBU terluka, demikian juga empat lainnya," kata Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov dalam laman Facebook-nya.
"Dari pihak separatis, jumlahnya tak teridentifikasi. Kaum separatis melindungi diri mereka dengan menggunakan tameng manusia," sambung dia.
Avakov menambahkan, pasukan khusus Ukraina mengkonsolidasi diri lagi namun dia tak merinci lebih jauh.
Sekitar 20 pria bersenjata pro-Kremlin hari Sabtu kemarin menguasai pos polisi Slavyansk dan lalu menduduki gedung dinas keamanan SBU di kota itu.
Operasi in berbarengan dengan munculnya laporan bahwa sejumlah pos polisi di kota-kota terdekat di timur negara itu dikuasai orang-orang bersenjata.
Cuplikan video yang disiarkan televisi Ukraina menunjukkan bahwa orang-orang bersenjata itu memuntahkan tembakan ketika penggerebakan ke sebuah pos polisi di kota Kramatorsk.
Kementerian Dalam Negeri Ukraina membantah kantor polisi Kramatorsk telah dikuasai kaum separatis bersenjata.
Avakov hanya mengatakan di Facebook-nya bahwa rakyat Kramatorsk tidak senang pada aksi-aksi para separatis bersenjata itu.
Wilayah timur Ukraina diguncang demonstrasi yang menuntut referendum penggabungan diri dengan Rusia seperti Krimea yang mengantarkan pada aneksasi oleh Rusia itu, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014