Kami di Bank Indonesia dan kita semuanya meyakini bahwa nota kesepahaman ini sangat strategis dalam memperkuat sinergi dan koordinasi antara kedua lembaga dalam meningkatkan investasi, meningkatkan daya saing untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berke
Jakarta (ANTARA) -
Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk memperkuat sinergi dan koordinasi dalam meningkatkan investasi dan daya saing ekonomi Republik Indonesia (RI).
 
"Kami di Bank Indonesia dan kita semuanya meyakini bahwa nota kesepahaman ini sangat strategis dalam memperkuat sinergi dan koordinasi antara kedua lembaga dalam meningkatkan investasi, meningkatkan daya saing untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Central Banking Services Festival 2024 di Jakarta, Rabu.
 
Perry menuturkan, secara khusus nota kesepahaman tersebut mencakup banyak hal penting dalam memperkuat sinergi kedua lembaga, yakni koordinasi dalam pelaksanaan kebijakan investasi serta kebijakan-kebijakan makro ekonomi, moneter dan makroprudensial baik di tingkat nasional maupun di daerah untuk memperkuat persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia.
 
Nota kesepahaman itu juga memperkuat koordinasi kedua lembaga dalam pelaksanaan promosi investasi baik di tingkat global, nasional maupun di daerah.
 
Selanjutnya, nota kesepahaman juga akan meningkatkan koordinasi dan kerja sama kedua lembaga dalam perizinan sektor keuangan dan juga kebijakan investasi lainnya guna memperkuat iklim investasi, iklim usaha dan daya saing ekonomi Indonesia.
 
"Yang tidak kalah pentingnya nota kesepahaman ini juga akan memperkuat pemanfaatan data dan informasi serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia dalam mendukung tugas, fungsi dan wewenang kedua lembaga," ujar Perry Warjiyo.

Baca juga: BKPM targetkan realisasi investasi 2025 capai Rp2.000 triliun
Baca juga: BI: Penguatan rupiah lebih dipengaruhi fundamental ekonomi yang kuat

 
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024