Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Sugeng Sarjadi Syndicate, Ridho Imawan Hanafi, menilai solid atau kuatnya pemerintahan mendatang akan ditentukan oleh kualitas koalisi yang dibangun, bukan berdasarkan kuantitas atau banyaknya partai yang bergabung.
"Soliditas pemerintahan ke depan tidak ditentukan secara kuantitaf anggota koalisinya, namun lebih pada kualitas anggotanya. Itu sudah terlihat pada koalisi dari hasil Pemilu 2009," katanya di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan stabilitas pemerintahan akan sedikit banyak ditentukan bangunan koalisi dalam pemerintahan.
Menurut dia, apabila bangunan koalisi tersebut menghasilkan kekuatan politik yang solid maka pemerintahan diharapkan dapat bekerja dengan baik dan stabil.
"Partai-partai yang tergabung dalam koalisi di pemerintahan tentu akan mengawal sebaik mungkin peta perpolitikan parlemen dalam menghadapi partai oposisi. Itu dengan catatan, bangunan koalisi di pemerintahan solid," tegasnya.
Dia mengatakan pelajaran dari Pemilu 2009 ketika koalisi yang dibangun dengan banyak partai atau "oversized coalition" ternyata tidak serta merta menjamin solidnya pemerintahan.
Hal itu menurut dia, pada kenyataannya tidak jarang anggota koalisi partai pendukung pemerintah tidak satu suara dengan komando koalisi.
"Akhirnya yang terjadi adalah kegaduhan meskipun dalam rentang waktu yang lain mereka dapat menyelesaikan kegaduhan tersebut," ujarnya.
Dia menekankan koalisi ke depan adalah tidak harus menilik pada segi kuantitas, melainkan kualitas antar partai koalisi.
"Melalui pertimbangan kualitas itu, mereka dapat menyatukan visi, platform, dan merawat stabilnya pemerintahan," katanya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014