Saya kira untuk kasus 2023, ini saya tidak punya kepentingan apa-apa, tetapi memang dalam 2023 itu hampir semua syarikah memiliki kendala yang sama
Jakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Urusan Haji (KUH) di Arab Saudi Nasrullah Jasam menyampaikan bahwa semua syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji mengalami kendala dalam pelaksanaan ibadah haji sehingga tidak dapat memberikan layanan optimal kepada jamaah.
“Saya kira untuk kasus 2023, ini saya tidak punya kepentingan apa-apa, tetapi memang dalam 2023 itu hampir semua syarikah memiliki kendala yang sama, Pak,” kata Nasrullah dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Panitia Khusus (Pansus) Angket Penyelenggaraan Haji 2024 DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Wachid mempertanyakan alasan adanya masyarik atau penyedia layanan haji dan syarikah yang melakukan wanprestasi, melanggar kesepakatan pada tahun 2023, namun kembali dilibatkan Kemenag dalam pelaksanaan Haji 2024.
Baca juga: Kemenag sebut penentuan dana haji merupakan keputusan kolektif
“Kenapa Syarikah Masyarik ini terpilih kembali, padahal di tahun 2023 itu terjadi masalah? Di 2023 itu, masalah menimpa semua syarikah yang melayani jamaah di Masyair Al-Muqaddas, tidak terkecuali Syarikah Masyariq Al-Mutamayizah,” ucap Suhban.
Pada seleksi di tahun 2024, kata dia melanjutkan, Masyarik Al-Mutamayizah menduduki peringkat pertama berdasarkan penilaian dari Pemerintah Arab Saudi.
"Syarikah ini juga memiliki pengalaman yang sangat panjang dalam melayani jamaah dari Asia Tenggara. Mereka sudah paham betul terkait dengan karakteristik jemaah yang akan dilayani, sementara syarikah yang lain, pengalamannya melayani jamaah dari benua yang lain. Mereka belum bisa menyajikan kira-kira apa yang akan mereka berikan terhadap jemaah kita (Indonesia)," jelas Subhan.
Baca juga: Pansus sebut temukan masyarik wanprestasi dilibatkan lagi di Haji 2024
Baca juga: Kepala KUH sebut alokasi kuota haji tambahan sudah melalui kajian
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024