Menurut Wakil Bupati Jepara, Subroto, di Jepara, Sabtu, museum ukir ini diresmikan hari ini (12/4) sehingga masyarakat bisa berkunjung ke museum untuk mengetahui koleksi berbagai jenis kerajinan ukiran.
Bahkan, lanjut dia, terdapat koleksi ukiran yang cukup tua.
Koleksi ukiran tersebut, kata dia, merupakan hasil karya siswa sejak tahun 1929.
Kerajinan ukir, kata dia, bagi warga Jepara sudah mendarah daging sehingga keberadaan museum ukir ini diharapkan bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk menekuni kerajinan ukir.
Bahkan, lanjut dia, di museum tersebut juga terdapat bola dunia yang dibuat dengan motif ukiran.
Bola dunia tersebut, kata dia, awalnya merupakan pesanan dari Presiden Soekarno yang berkunjung ke SMPN 6 Jepara pada tahun 1962.
Karena proses pembuatannya menggunakan peralatan sederhana, kata dia, proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Akan tetapi, kata dia, setelah proses pembuatan bola dunia tersebut bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepresidenannya sehingga belum sempat diserahkan.
Apabila ada lomba ukir tingkat pelajar, kata dia, nantinya juga bisa dimasukkan ke museum untuk memberikan kebanggan tersendiri kepada peserta lomba tersebut.
Kepala SMPN 6 Jepara, Darsono menyambut positif keberadaan museum ukir yang menempati bekas gudang milik SMPN 6 Jepara itu.
"Setidaknya, para siswa bisa mengetahui aneka koleksi ukir sehingga diharapkan bisa menjadi daya tarik mereka untuk menekuni seni ukir," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan, koleksi kerajinan ukir yang ada di museum tersebut cukup banyak dan tidak hanya koleksi ukir khas Jepara karena terlihat ukiran yang merupakan hiasan dinding khas Suku Asmat.
Setiap koleksi terdapat nama jenis ukiran dan tahun pembuatannya sehingga setiap pengunjung akan berdecak kagum melihat aneka koleksi ukiran.
Bangunan SMPN 6 Jepara tersebut, dibangun pada tahun 1929 pada zaman Hindia Belanda dengan nama Open Bare Ambacht School dan berulang kali berganti nama seperti Sekolah Pertukangan pada tahun 1945--1949 hingga akhirnya berubah nama menjadi SMPN 6 Jepara dari tahun 2002 hingga sekarang.(*)
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014