London (ANTARA News) - Berkereta kuda Kerajaan yang ditarik oleh enam ekor kuda dengan pengawalan pasukan berkuda, Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO, Yuli Mumpuni Widarso, menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan (credentials) kepada Raja Juan Carlos I dari Spanyol.
Dubes Yuli Mumpuni Widarso juga mendapat sambut militer oleh Penjaga Istana di Gerbang Utama Istana Raja dan diperdengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, sebelum memasuki Istana Raja, demikian pers release Konselor Pensosbud KBRI Madrid, Theodorus Satrio Nugroho kepada Antara London, Jumat.
Dalam acara yang berlangsung di Istana Raja di Madrid (Palacio Real de Madrid) tersebut, Yuli Mumpuni Widarso didampingi Minister Counsellor Politik Rahmadi Utomo; Minister Counsellor Sosial-Budaya Theodorus Satrio Nugroho; Counsellor Ekonomi Erie Nur Bawono dan Atase Pertahanan Kol. Agus Adriyanto.
Pada hari itu, Raja Juan Carlos I juga menerima Surat-Surat Kepercayaan dari Duta Besar Thailand, Duta Besar Malaysia, Duta Besar Maroko dan Duta Besar Oman.
Menurut Theodorus Satrio Nugroho, Prosesi acara penyerahan Surat-Surat Kepercayaan berlangsung dalam tata protokol Kerajaan Spanyol yang sangat elegan, dan diperdengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Dubes ke Istana Raja dengan menggunakan Kereta Kerajaan yang ditarik oleh enam ekor kuda dengan pengawalan pasukan berkuda hingga penyambutan militer oleh Penjaga Istana di Gerbang Utama Istana Raja .
Penyerahan Surat-Surat Kepercayaan berlangsung di Ruang Resmi Credentials, sebuah ruangan khusus untuk Raja Juan Carlos I menerima Surat-Surat Kepercayaan dari Duta Besar Negara-negara sahabat.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Yuli Mumpuni Widarso menyampaikan salam hangat Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara RI, Kristiani Bambang Yudhoyono, kepada Raja Juan Carlos I dan Ratu Sofia.
Kepada Raja Juan Carlos I juga telah disampaikan tentang perkembangan umum di Indonesia, khususnya tentang perkembangan demokrasi, pelaksanaan Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014 serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI pada tanggal 9 Juli 2014.
Mengenai hubungan bilateral, disampaikan penghargaan Indonesia kepada Spanyol yang senantiasa memelihara persahabatan dan kerjasamanya dengan Indonesia, baik di tingkat bilateral, antar kawasan maupun internasional, khususnya terus berlangsungnya semangat saling dukung antara Indonesia dan Spanyol di berbagai fora multilateral.
Duta Besar Yuli Mumpuni Widarso menyampaikan penghargaan dan terima kasih seluruh bangsa Indonesia kepada Pemerintah dan masyarakat Spanyol untuk bantuan kemanusiaan dan bantuan teknis mendukung rekonstruksi Aceh, termasuk kunjungan bersejarah Ratu Sofia ke Banda Aceh pada tahun 2007 untuk meresmikan salah satu proyek rekonstruksi yang mendapat bantuan dari Pemerintah Spanyol.
Raja Juan Carlos I memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan rekonstruksi Aceh yang telah berlangsung 10 tahun dan mengharapkan proyek-proyek tersebut bermanfaat bagi masyarakat Aceh.
Selain itu juga telah disampaikan tentang kemajuan kerjasama bilateral di bidang pertahanan dimana kedua negara telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang ditandatangani di Jakarta pada kesempatan Kunjungan Kerja Menteri Pertahanan Spanyol ke Indonesia bulan Februari 2003.
Perjanjian Kerjasama tersebut membuka peluang kerjasama lebih lanjut. Salah satu peluang yang digarap kedua pihak adalah program modernisasi peralatan dan sistema pertahanan nasional Indonesia, salah satunya adalah rencana pengantian kapal latih (Schooling Ship) KRI Dewaruci dengan kapal latih buatan galangan kapal di Vigo, Spanyol.
Demikian pula, PT Dirgantara Indonesia membangun kerjasama dengan Airbus Defense and Space untuk pembelian pesawat maupun memproduksi bersama pesawat angkut jenis CN-295. Ini merupakan perkembangan yang signifikan setelah pada era tahun 1970-an kedua negara membentuk kerjasama antara PT Nurtanio dengan CASA yang menghasilkan pesawat jenis CN-212 dan CN-235.
Untuk kerjasama masa mendatang, Dubes Yuli Mumpuni Widarso menyampaikan secara singkat tentang harapannya bahwa selama bertugas di Spanyol akan dapat meningkatkan volume pedagangan bilateral mengingat nilai yang saat ini dicapai 1.265 juta dolar AS belum mencerminkan potensi kedua pihak.
Selain itu, masih terdapat peluang untuk peningkatan kerjasama investasi di bidang konstruksi infrastruktur mengingat Spanyol mempunyai kapasitas di bidang tersebut, sementara Indonesia mempunyai Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) (2011 - 2025) yang pada awal tahapannya difokuskan pada pembangunan infrastruktur (bandara, pelabuhan laut, jalan raya, jalur KA) untuk merealisasikan program ASEAN Connectivity.
Sektor lain yang berpotensi untuk dikembangkan adalah di bidang energi terbarukan mengingat Indonesia saat ini merupakan negara pengimpor minyak dengan permintaan domestik yang sangat tinggi sementara Spanyol mempunyai kapasitas di bidang energi terbarukan (energi angin, panas matahari). Diharapkan investasi Spanyol di Indonesia akan meningkat dari total investasi yang tercatat saat ini 45,89 juta dolar AS
(ZG)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014