Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta Barat merekomendasikan perbaikan 21 nama dan identitas pada Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilkada DKI Jakarta di wilayah tersebut. 

"Sampai sekarang kita sudah merekomendasikan, memberikan saran perbaikan bagi KPU itu ada sekitar 21 nama," kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Pengawasan Humas dan Hubungan Antara Lembaga Bawaslu Jakarta Barat Abdul Roup saat dihubungi di Jakarta pada Selasa.

Adapun 21 nama di DPS yang harus diperbaiki oleh KPU setempat adalah warga yang meninggal usai tahapan penelitian dan pencocokan (coklit) atau sudah pindah domisili ke luar DKI Jakarta.

"Ada warga yang meninggal masih terdaftar di DPT, terus ada juga warga yang sudah pindah domisili," kata Roup.

Baca juga: Bawaslu Jakbar terima 50 laporan pencatutan nama tanpa izin

Roup menambahkan bahwa 21 nama atau identitas tersebut merupakan hasil pencermatan Bawaslu Jakarta Barat terhadap DPS wilayah setempat dan laporan masyarakat ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).

"Jadi itu yang kita temukan laporan dari masyarakat dan juga berdasarkan hasil pencermatan kita terhadap DPS. Ada juga yang masuk ke kita di Kantor Bawaslu Jakbar, ada juga yang masuk di Panwaslu di kecamatan," tutur Roup.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat menyebutkan terdapat 1.915.925 pemilih hasil pleno rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutakhiran dan DPS tingkat kota.

"Hari Minggu (11/8) kemarin KPU Jakbar sudah melaksanakan pleno DPS sudah melaksanakan pleno tingkat tingkat kota. Hasilnya ada 1.915.925 pemilih," kata Kata KPU Jakarta Barat (Jakbar) Endang Istianti saat ditemui di Jakarta pada Selasa (13/8).

Baca juga: Khawatir nama dicatut, warga di Palmerah datangi posko data pemilih

Endang melanjutkan bahwa dari jumlah pemilih tersebut, terdapat 949.932 pemilih wanita dan 962.993 pemilih pria.

"Jadi jumlahnya 1.915.925 pemilih kan, itu ada 949.932 pemilih wanita dan 962.993 pemilih pria," kata Endang.

Endang mengungkapkan bahwa jumlah pemilih tersebut merupakan hasil akhir pleno setelah adanya 87.673 pemilih baru, 98.040 pemilih yang tidak memenuhi syarat dan 61.895 yang melakukan perbaikan data pemilih.

"Jadi, hasilnya ada 1.915.925 pemilih," tutur Endang.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024