Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Lukmanul Khakim menilai Muhaimin Iskandar cocok menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Saya kira Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin) cocok menjadi cawapres Pak Jokowi. Nasionalis merah-nasionalis hijau cocok memimpin Indonesia," katanya di Jakarta, Sabtu.
Lukman mengatakan antara PDIP dan PKB sudah menjalin komunikasi untuk lobi-lobi, baik terkait koalisi maupun membahas posisi cawapres pendamping Jokowi.
Menurut dia, hubungan PDIP dan PKB yang sudah terjalin baik sejak dulu akan memudahkan koalisi ini terjadi.
"Insya Allah jalan untuk memunculkan nama Jokowi-Cak Imin akan mudah terjadi," katanya.
Menurut Lukman, usai pemungutan suara Pemilu Legislatif dan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei yang menunjukkan perolehan suara PKB naik dua kali lipat dibanding Pemilu 2009, banyak dukungan dari bawah, baik dari kader PKB maupun kalangan NU, agar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Jokowi.
"Banyak usulan yang masuk mengajukan Cak Imin sebagai cawapres," katanya.
Sebelumnya, saat menggelar syukuran di kantor DPP PKB, Kamis (10/4), Muhaimin menyatakan partainya bersikap realistis melihat hasil perolehan suara Pemilu Legislatif, meskipun baru sebatas hasil hitung cepat.
Perolehan suara PKB tidak memungkinkan mengusung capres sendiri, sekalipun berkoalisi dengan partai lain.
"Pasti partai yang lebih besar perolehan suaranya yang mengajukan capres," kata Muhaimin.
Berdasar hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, ada tiga partai yang perolehan suaranya lebih besar dari sembilan partai lainnya, yakni PDIP, Golkar, dan Gerindra. Ketiga partai itu telah menentukan bakal capres masing-masing.
Muhaimin mengatakan PKB telah berkomunikasi intensif dengan dua bakal calon presiden dari partai lain.
Namun, Muhaimin enggan menyebutkan dua nama itu dengan alasan masih dalam proses.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014