Arah angin dalam satu minggu ke depan ini masih didominasi angin dari Timur-Tenggara
Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur berpotensi cerah berawan hingga berawan tebal selama sepekan.
 
"Diprakirakan terdapat potensi hujan ringan di wilayah Manggarai Barat bagian selatan, tengah, dan timur," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran dihubungi di Labuan Bajo, Selasa.
 
Ia menambahkan potensi hujan ringan di beberapa wilayah di Manggarai Barat disebabkan oleh adanya daerah belokan angin di atas Pulau Flores yang diperkirakan terjadi dalam dua hingga tiga hari ke depan.
 
"Arah angin dalam satu minggu ke depan ini masih didominasi angin dari Timur-Tenggara," ujarnya.
 
Ia juga menjelaskan untuk perairan Manggarai Barat yang terbagi dalam dua wilayah yaitu perairan Selat Sape bagian utara tinggi gelombang laut berkisar 0,5-1,25 meter atau dalam kategori rendah, sedangkan untuk perairan Selat Sape bagian selatan tinggi gelombang dalam kategori sedang yaitu 1,25-2,5 meter.
 
Sementara itu, lanjut dia, suhu udara di Manggarai Barat rata-rata berkisar 24-33 derajat Celsius dan sudah mengalami kenaikan dibandingkan pada bulan Juli 2024 karena puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2024.
 
"Di Indonesia yang terletak dekat ekuator, posisi matahari memiliki dampak signifikan terhadap suhu panas," katanya.
 
Lebih lanjut pada bulan-bulan berikutnya seperti Agustus dan September, matahari berada pada posisi relatif tinggi di langit karena berada dekat dengan ekuator langit, hal ni mengakibatkan radiasi matahari yang lebih langsung dan intens sepanjang hari.

Baca juga: BMKG perkirakan hujan di sejumlah kota besar pada Selasa
Baca juga: BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan terjadi di sejumlah kota
 
"Dengan sedikitnya awan dan curah hujan yang rendah pada periode musim kemarau, panas matahari tidak banyak terhalang, sehingga suhu udara cenderung lebih tinggi," katanya.

Kondisi cuaca panas, lanjut dia, dapat berpotensi meningkatkan risiko meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

BMKG juga mengingatkan masyarakat di wilayah Manggarai Barat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan mengikuti imbauan keselamatan seperti membatasi aktivitas di luar ruangan terutama saat suhu mulai meningkat pada menjelang siang hingga sore hari.
 
"Jika harus beraktivitas di luar ruangan, gunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari sengatan matahari dan tetap menjaga tubuh terhidrasi, terutama saat cuaca panas dan melakukan beraktivitas fisik," katanya.
 
Untuk pencegahan kebakaran, BMKG mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, menghindari pembakaran sampah tanpa pengawasan, membuang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan dan segera laporkan jika menemukan tanda-tanda kebakaran.
 
"Untuk para pelaut dan wisatawan di perairan Taman Nasional Komodo, disarankan untuk memantau kondisi gelombang dan angin secara berkala dan mengikuti panduan keselamatan laut," katanya.

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024