Dengan semangat gotong-royong dan kemandirian, masyarakat mampu menggerakkan potensi lokal, menggali kekayaan budaya, serta mengelola sumber daya alam secara bijaksana
Jakarta (ANTARA) -
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo menyampaikan bahwa keswadayaan masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan.
 
"Keswadayaan masyarakat adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Dengan semangat gotong-royong dan kemandirian, masyarakat mampu menggerakkan potensi lokal, menggali kekayaan budaya, serta mengelola sumber daya alam secara bijaksana untuk kemakmuran bersama," kata Paiman di Jakarta, Selasa.
 
Hal tersebut dia sampaikan dalam kegiatan Peringatan Hari Keswadayaan Masyarakat, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Kemendes PDTT.
 
Dia menjelaskan lebih lanjut bahwa melalui keswadayaan, masyarakat tidak hanya dapat membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperkokoh fondasi sosial dan budaya yang menjadi dasar bagi kemajuan bangsa.
 
Hal itu, katanya, dapat dilihat dari contoh kecil, seperti untuk mengatasi aspek-aspek hidup masyarakat miskin, pemerintah menggelar latihan keterampilan budaya dan pemeliharaan kesehatan.
 
Sejalan dengan itu, Wamendes menilai Hari Keswadayaan Masyarakat menjadi momentum yang diharapkan dapat membawa semangat bagi para unsur penggiat dan pemerhati pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan keswadayaan masyarakat Indonesia.
 
"Momentum Hari Keswadayaan Masyarakat yang lahir dari pengundangan regulasi tentang penggerak swadaya masyarakat, sebagai satu-satunya jabatan fungsional yang dibina oleh Kemendes PDTT diharapkan membawa semangat yang luar biasa bagi seluruh unsur penggiat dan pemerhati pemberdayaan masyarakat," katanya.
 
Paiman berharap pula dengan penggerak swadaya masyarakat dapat menjadi wadah yang mampu menggerakkan masyarakat dalam mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan mereka melalui program-program pemberdayaan.
 
Dia menyampaikan pula bahwa para penggerak swadaya masyarakat juga bisa menjadi mitra bagi masyarakat dan pemerintah desa dalam rangka melakukan pemberdayaan masyarakat.

Dengan demikian, katanya, hal tersebut secara akurat dapat memajukan dan memandirikan desa sebagai entitas terkecil dari struktur pemerintahan di Indonesia.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024