“Government Technology telah menjadi komitmen penting dari pemerintah pada periode ini, dan kemarin pemerintah terpilih telah menjadi bagian komitmen untuk melanjutkan ini,”

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto berkomitmen untuk melanjutkan Government Technology (GovTech) Indonesia.

“Government Technology telah menjadi komitmen penting dari pemerintah pada periode ini, dan kemarin pemerintah terpilih telah menjadi bagian komitmen untuk melanjutkan ini,” kata Azwar Anas ketika memberi sambutan dalam acara ASN Talent Fest 2024 dan Anugerah ASN 2023 di Jakarta, Selasa.

Dengan demikian, lanjut dia, tidak boleh ada aplikasi-aplikasi baru, khususnya dalam pemerintahan, kecuali untuk menginteroperabilitaskan aplikasi-aplikasi.

Adapun yang dimaksud dengan interoperabilitas adalah kemampuan berbagi dan mengakses data secara lintas sistem dan platform.

Dalam kesempatan tersebut, Azwar Anas melarang seluruh jajaran ASN untuk membuat aplikasi baru dalam rangka menjalankan inovasi-inovasi mereka.

“Tidak boleh lagi satu inovasi, satu aplikasi,” kata Azwar Anas menegaskan.

Arahan tersebut juga telah ia sampaikan kepada peserta diklat atau pendidikan dan pelatihan di berbagai tingkatan. Ia menegaskan, tidak boleh lagi setiap pelatihan menghasilkan aplikasi.

“Sekali lagi kami amat sangat berharap, karena saya lihat kemarin belanja aplikasi masih kurang lebih Rp6 triliun di tahun ini, sama belanja beberapa hal,” ucapnya.

Oleh karena itu, berdasarkan perintah dari Presiden Joko Widodo, Azwar Anas meminta agar jangan lagi belanja aplikasi karena jumlah aplikasi sudah sangat besar.

Lebih lanjut, sembari menunggu tuntasnya GovTech, Azwar Anas juga mengatakan bahwa bulan ini Kemenpan RB sudah menguji coba platform SmartASN ke 10 ribu aparatur sipil negara (ASN).

“Tidak perlu lagi menggunakan aplikasi yang banyak. Yang tadinya ada 2 ribuan aplikasi, sekarang cukup 1, namanya SmartASN,” ujar dia.

Pada Mei 2024, platform SmartASN diujicobakan kepada 5 ribu ASN. SmartASN merupakan wadah kolaborasi berbasis digital yang bertujuan untuk memudahkan pengelolaan dan pelayanan kepada ASN. Platform ini sedang diintegrasikan ke dalam GovTech Indonesia.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024