Ini artinya kami membutuhkan kajian yang komprehensif agar bantuan yang diberikan bisa secara efektif sekaligus memberi nilai ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad menilai riset soal tata kelola zakat secara komprehensif mampu meningkatkan efektivitas zakat di Indonesia.

Dalam kegiatan peluncuran Beasiswa Riset Baznas 2024 di Jakarta, Selasa, Noor memaparkan adanya bantuan pemberdayaan ekonomi penerima zakat (mustahik) berupa ternak unggas di Purworejo, Jawa Tengah, yang sempat terkendala karena sepi peminat.

"Ini artinya kami membutuhkan kajian yang komprehensif agar bantuan yang diberikan bisa secara efektif sekaligus memberi nilai ekonomi," katanya.

Meskipun sejumlah bantuan pemberdayaan ekonomi para mustahik yang disalurkan melalui berbagai skema selama ini dinilai berjalan lancar, Noor menilai efektivitas tata kelola zakat perlu ditingkatkan, salah satunya melalui riset sehingga penyaluran zakat bisa menjadi lebih efisien.

Baca juga: Wamenag soroti minimnya riset tentang zakat

Ia menceritakan kisah baik pada program pemberdayaan ekonomi mustahik Balai Ternak di Magelang, Jawa Tengah, yang mampu meningkatkan jumlah ternak dari 200 kambing/domba menjadi 340 kambing meski baru satu tahun berjalan.

"Apakah ini sudah efektif? Lalu kalau memang efektif, seperti apa konektivitasnya dengan hal lainnya, misal politik dan ekonomi desa tersebut? Lalu kalau demikian, sebenarnya berapa besar kita seharusnya memberi bantuan peternakan itu? Karena nanti bisa di-semprit kalau banyak yang tidak laku. Artinya, dengan ini riset menjadi sangat bermanfaat," ujarnya.

Oleh karenanya Noor menegaskan komitmen Baznas dalam menyalurkan zakat untuk para periset di bidang tata kelola zakat, yang termasuk ke dalam kategori fi sabilillah (orang yang berada di jalan Allah), guna meningkatkan kualitas ekosistem zakat di Indonesia.

"Insya Allah kita abdikan apa yang kita punya untuk masyarakat miskin, semoga mereka juga dapat menolong kita minimal nanti ketika di akhirat," ucapnya.

Baca juga: BRIN dan Baznas kerja sama riset pengelolaan zakat dan ekonomi syariah

Untuk itu,Baznas menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam memberikan beasiswa riset untuk para periset dalam melakukan riset yang berkenaan dengan tata kelola zakat, guna memajukan tata kelola zakat di Indonesia.

Terkait hal tersebut Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan upaya riset di bidang tata kelola zakat juga menjadi bagian dari tanggungjawabnya selaku puncak manajemen talenta riset nasional.

BRIN, kata dia, melalui berbagai pusat riset yang ada juga telah melakukan berbagai riset yang berkenaan dengan tata kelola zakat sebelum adanya kerja sama ini. Sehingga, pihaknya menyambut baik adanya upaya kolaborasi antarlembaga ini.

"Anak muda harus di-push ke ranah tertinggi secepatnya, mumpung masih segar. Itu yang kami yakini, bahwa talenta riset ini bisa membawa kemajuan bagi negara kita," ucap Laksana Tri Handoko.

Baca juga: Skema pendanaan riset kebijakan pengelolaan zakat dirancang BRIN

 

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024