Meski begitu kami masih terus mendorong penggunaan nontunai pada berbagai kegiatan transaksi.
Jayapura (ANTARA) -
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) mencatat penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Papua sampai dengan 31 Juli 2024 mencapai 8.018.990 transaksi, dikarenakan semakin masif masyarakat di Bumi Cenderawasih dalam melakukan transaksi nontunai.
 
Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI Provinsi Papua Rama Kharismawan Purnama Putra, di Jayapura, Selasa, mengatakan untuk penggunaan QRIS terbanyak masih wilayah perkotaan, seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, kemudian Merauke dan Timika.
 
"Meski begitu kami masih terus mendorong penggunaan nontunai pada berbagai kegiatan transaksi," katanya pula.
 
Menurut Rama, berdasarkan data per Agustus pengguna QRIS di Papua sebanyak 207.675, sementara untuk merchant yang menggunakan QRIS 203.310.
 
"Tidak hanya transaksi QRIS yang meningkat pesat yakni 274 persen dari target tahun ini, ada juga penggunaan baru sebesar 7.349 atau tercatat 52 persen dari target," ujarnya pula.
 
Dia menjelaskan dari data tersebut menggambarkan bahwa potensi penggunaan QRIS di Bumi Cenderawasih masih sangat besar dan luas apalagi untuk daerah-daerah provinsi baru, yang mana semuanya belum sepenuhnya mengakses transaksi nontunai, karena terkendala jaringan.
 
"Dengan terus mendorong penggunaan nontunai di wilayah Bumi Cenderawasih, maka secara otomatis masyarakat akan cenderung mulai menggunakan QRIS," katanya lagi.
 
Dia menambahkan oleh sebab pihaknya akan terus mendorong penggunaan nontunai di Tanah Papua dengan begitu dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sehingga ada transparansi juga.
Baca juga: BI Papua gelar kompetensi duta QRIS tingkatkan ekonomi digital
Baca juga: BI targetkan 2.000 transaksi QRIS pada Festival Kopi Papua 2024

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024