Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam memberikan beasiswa riset untuk para periset melakukan riset yang berkenaan dengan manajemen zakat, guna memajukan tata kelola zakat di Indonesia.

Beasiswa bagi para periset tersebut ditujukan untuk para periset di berbagai jenjang, baik yang sedang menjalani pendidikan sarjana (S-1) sebanyak 50 orang, magister (S-2) sebanyak 55 orang, doktoral (S-3) sebanyak 55 orang, serta kelompok riset sebanyak lima tim.

"Kita sudah banyak kerja sama dengan beberapa kampus, yang di situ menyelenggarakan pendidikan S-1 sampai S-3, kami prioritaskan untuk yang sudah bekerja sama. Tapi, kalau yang untuk umum itu bisa siapa saja," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad usai meluncurkan Beasiswa Riset Baznas 2024 di Jakarta, Selasa.

Noor mengatakan program yang telah berjalan sejak 2018 ini telah menggelontorkan lebih dari Rp10 miliar.

Adapun syarat mendapatkan beasiswa ini, kata dia, yakni para calon penerima harus melakukan riset yang terkait dengan manajemen zakat, baik dari pengumpulan, pengelolaan, hingga penyaluran zakat.

"Otomatis berhubungan dengan berbagai macam hal, mulai dari persoalan soft ilmunya itu, maupun hard ilmunya, baik terapan maupun murni, pure maupun applied science soal zakat," jelasnya.   

Di negara-negara sahabat seperti Mesir dan Malaysia, ungkap Noor, beasiswa untuk pendidikan yang berasal dari zakat diperbolehkan, karena berkaitan dengan masa depan bangsa yang dituntut untuk menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan, sehingga menyerahkan zakat kepada para periset pada saat ini termasuk ke dalam golongan fi sabilillah (orang yang berada di jalan Allah).   

Terkait hal tersebut, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan upaya riset di bidang tata kelola zakat juga menjadi bagian dari tanggungjawabnya, selaku puncak manajemen talenta riset nasional.

Menurutnya, dengan dukungan dari Baznas, talenta-talenta muda Indonesia dapat didorong untuk mencapai prestasi lebih tinggi dalam riset dan inovasi.

Lebih lanjut, Handoko mengajak Baznas untuk bekerja sama lebih erat dalam merancang skema beasiswa yang efektif dan efisien, sehingga bisa langsung menyasar kepada mereka yang benar-benar membutuhkan dan memiliki kapasitas.

"Kami siap mendukung dan memfasilitasi masyarakat, terutama dalam bidang riset, sehingga semua pihak bisa maju bersama," ucap Laksana Tri Handoko.

Baca juga: Baznas alokasikan Rp10 miliar untuk beasiswa zakat kader Muhammadiyah
Baca juga: 200 mahasiswa di Kepri peroleh beasiswa dari BRIN
Baca juga: BRIN dorong inovasi nasional lewat peningkatan layanan perizinan riset

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024