Memang, lokasi ini merupakan area bekas erupsi sekitar tahun 2018 dan materialnya tertahan, lalu karena hujan terus-menerus secara ekstrem, akhirnya terjadi banjir bandang
Ternate (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy pada hari ketiga evakuasi meninjau dan mendatangi lokasi bencana banjir bandang di Kelurahan Rua, Ternate, Maluku Utara.

"Memang, lokasi ini merupakan area bekas erupsi sekitar tahun 2018 dan materialnya tertahan, lalu karena hujan terus-menerus secara ekstrem, akhirnya terjadi banjir bandang," kata Menko Muhadjir Effendy saat berada di lokasi bencana banjir Rua, Ternate, Selasa.

Menko Muhadjir mengatakan sudah mengetahui korban jiwa mencapai 18 orang yang ditemukan meninggal dunia dan satu korban masih dalam proses pencarian.

Untuk itu pihaknya terus berkoordinasi dengan BNPB, Wali Kota Ternate, Pj Gubernur Maluku Utara, agar seluruh kebutuhan korban semuanya segera ditangani, mulai dari korban, rehabilitasi, hingga rekonstruksi.

Baca juga: Tim SAR evakuasi 18 jenazah korban banjir bandang Ternate

Ia mengungkapkan lokasi tersebut merupakan alur air dari gunung, tetapi sudah sekian puluhan tahun, orang lupa bahwa ini adalah jalan air yang dilewati.

Oleh karena itu, kata Menko Muhadjir, lokasi bencana ini akan dijadikan lokasi non-permukiman baik mereka yang terdampak langsung atau mereka yang tinggal tidak jauh dari lokasi bencana.

Seperti diketahui, kunjungan Menko Muhadjir bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, didampingi langsung Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman dan Pj Gubernur Maluku Utara Samsuddin Abdul Kadir.

Sebelumnya Kepala BNPB Suharyanto yang tiba lebih dulu di Ternate sehari sebelumnya bersama Forkopimda Maluku Utara dan Forkopimda Kota Ternate.

Setelah rapat koordinasi itu, Menko PMK dan Kepala BNPB meninjau lokasi bencana banjir di Rua, kemudian audiensi dengan masyarakat terdampak.

Baca juga: BNPB optimalkan pompa alkon cari korban hilang saat banjir di Ternate

Seperti diketahui korban jiwa akibat banjir tersebut mencapai 18 orang yang telah ditemukan dan satu korban masih dilakukan pencarian.

Hingga hari ini tim SAR gabungan masih terus lakukan pembersihan material dan pencarian korban yang dikabarkan masih hilang.

Berdasarkan data korban meninggal dunia yang telah ditemukan sebanyak 18 orang yakni Ila Abas (49 tahun), Riyandi Rismon (26 tahun), Rafka Rismon (10 tahun), Roman Djais (41 tahun), Tarisa Cahya Ramadhan (22 tahun), Amir Taib (52 tahun), Aminah Hasan (30 tahun), Dirga Amir (13 tahun), Asifa Amir (11 tahun), Dilan Amir (5 tahun), Aburizal Iksan (13 tahun), Hasyim M Djan (55 tahun), Hajijah Utuh (52 tahun), Siti Hasyim (22 tahun), Farah Hasyim (19 tahun), Wan Abdullah (58 tahun) serta Azzana Roman (5 tahun), dan  Awana Alimudin (64 tahun) baru ditemukan pada Selasa (27/8). 

Sedangkan, satu korban yang belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian yakni Minanti Musa (39 tahun) dan masih dilakukan pencarian.

Baca juga: Mahasiswi KKN tewas saat banjir Ternate, penyintas upaya lolos bencana

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024