Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan penguatan layanan promotif dan preventif di puskesmas serta posyandu mampu menekan biaya kesehatan di Indonesia.   

“Di Amerika misalnya, yang pengeluarannya Rp10 ribu dolar per kapita per tahun, angka harapan hidupnya 78 tahun, sedangkan di Jepang yang mengeluarkan biaya Rp4.400 per tahun itu angka harapan hidupnya 84 tahun, karena di Jepang menerapkan promotif dan preventif yang lebih baik,” kata Dante dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.   

Ia menjelaskan, data menunjukkan bahwa sebagian besar negara-negara di dunia memiliki pengeluaran kesehatan yang lebih besar dari growth national product atau pertumbuhan produk nasional, sehingga inflasi juga meningkat.   

“Beberapa ciri khas layanan kesehatan primer di Indonesia seperti puskesmas ini kalau kita evaluasi sudah mengedepankan promotif dan preventif dibandingkan kuratif, meski memang beberapa pasien masih berobat ke puskesmas. Namun, edukasi dan promotif pada masyarakat kami utamakan. Selain melakukan edukasi, ada juga konsep integrasi layanan primer,” ujar dia.   

Ia memaparkan, mesti ada wadah yang menjembatani puskesmas ke masyarakat, sehingga integrasi layanan primer antara pos layanan terpadu (posyandu), puskesmas pembantu (pustu), dan puskesmas sangat dibutuhkan.

“Kalau puskesmas jumlahnya hanya sekitar 10 ribu, posyandu jumlahnya ada 300 ribu. Di posyandu itu kita akan melakukan model edukasi promosi dan preventif. Jadi kalau dulu posyandu hanya untuk menimbang bayi dan vaksinasi, sekarang posyandu sudah ada untuk lansia, remaja, ibu, dan lain sebagainya,” tuturnya.   

Ia juga berharap orang-orang yang datang ke puskesmas, posyandu, atau pustu tidak hanya yang sakit, tetapi juga orang-orang yang sehat untuk menekan angka kesakitan semakin parah.

Forum lokakarya tentang layanan kesehatan primer diselenggarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan Kemenkes yang dihadiri oleh perwakilan dari sembilan negara yang tergabung dalam wilayah kerja WHO di Asia Tenggara atau South-East Asia Region (SEARO).

Forum tersebut diselenggarakan untuk melihat dan berbagi pengalaman tentang bagaimana negara-negara SEARO melakukan upaya promotif, preventif dan pelaksanaan program kesehatan masyarakat di negara masing-masing.

Baca juga: Kemenkes: Produksi alat kesehatan dalam negeri turunkan biaya berobat
Baca juga: Kemenkes genjot biaya riset melalui pembiayaan domestik dan global
Baca juga: Menkes: Urus STR tenaga medis dan kesehatan tidak dipungut biaya

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024