Labuan Bajo (ANTARA) - Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan menutup pencarian terhadap empat orang korban kapal KM Lebanon yang dilaporkan tenggelam pada Selasa (20/8) di perairan Pulau Pura Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kemarin, Senin (26/8) merupakan pencarian hari ketujuh terhadap empat korban yang hilang, namun hingga sore pencarian korban masih nihil," kata Kepala Kantor Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa (27/8).

Baca juga: Tim SAR masih mencari empat korban kapal tenggelam di Alor NTT
 
Ia menambahkan Tim SAR gabungan telah melakukan berbagai upaya untuk menemukan keempat korban tersebut, di antaranya penambahan alat utama, seperti speedboat Polair Polres Alor, rubber boat Pos AL Alor, sejumlah perahu nelayan serta perluasan pencarian, namun belum dapat menemukan keempat korban.
 
Hasil evaluasi dari Tim SAR gabungan bersama Penjabat Bupati Alor Zet Sony Libing, lanjut dia, menyatakan tanda-tanda penemuan para korban masih nihil hingga hari ketujuh pencarian, sehingga operasi SAR tersebut dinyatakan ditutup.
 
"Keempat korban dinyatakan hilang dan selanjutnya akan dilakukan pemantauan, apabila dari hasil pemantauan ada tanda-tanda korban, operasi SAR akan dibuka kembali," kata Supriyanto Ridwan.
 
Sebelumnya, Kantor Basarnas Maumere mendapatkan laporan KM Lebanon yang memuat 23 penumpang tenggelam di Perairan Pulau Pura, karena gelombang yang tinggi dan arus kencang.

Baca juga: Basarnas cari empat orang korban kapal tenggelam di Alor NTT

Baca juga: SAR selamatkan belasan wisatawan kapal tenggelam di Alor
 
Sebanyak 19 orang penumpang setelah kejadian telah dievakuasi menggunakan perahu nelayan, namun empat penumpang dilaporkan hilang.
 
Keempat korban yang dicari Tim SAR gabungan tersebut, yakni Desi Huluang (28), Olivia Duka (5), Agustina Pulinggomang (10), dan Grais A Djaha (5).

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024