Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof DR Din Syamsuddin, menegaskan bahwa pihaknya tetap menjaga jarak dengan semua partai politik (parpol) kendati dari kader organisasi massa (ormas) Islam yang dipimpinnya itu tampil dan duduk sebagai pengurus partai dan menjadi anggota dewan.Muhammadiyah tetap bergerak dalam bidang dakwah, kebudayaan dan pendidikan, seperti yang pernah digariskan pada 1971, katanya, ketika memberikan cemarah umum (tausiyah) politik di Jakarta, Jumat. Ia menjelaskan, menjaga jarak di antara semua parpol juga harus sama dekatnya dengan parpol tersebut, dan hal itulah yang memberi makna dalam kehidupan.Tetapi, menurut dia, semua hal itu dalam prakteknya di lapangan tidaklah mudah, dan terbukti saat ia berkunjung ke berbagai daerah langsung mendapatkan tanggapan yang berbeda-beda manakala menjelaskan posisi Muhammadiyah."Di satu daerah ada yang memberi sambutan dengan bertepuk keras. Di lain tempat, justru tepukan tangannya lembut," katanya.Semua itu, dinilainya, menandakan bahwa "tarik-menarik" di antara Muhammadiyah dengan parpol masih terus berlangsung.Ia pun menceritakan, tatkala ada pemilihan Dewan Pengawas TVRI, para kadernya mengirim pesan singkat per telepon seluler (Short Message System/SMS) yang menjelaskan bahwa mereka kader Muhammadiyah akan memperebutkan posisi sebagai dewan pengawas, dan meminta dukungan Ketua Umum PP Muhammadiyah."Saya jelaskan, sejauh itu dia punya komitmen kepada rakyat dan Muhammadiyah, saya mendukung. Sayang, ketika terpilih, yang bersangkutan tak pernah mengontak lagi," ujar Din, yang langsung disambut tawa para peserta seminar.Kader Muhammadiyah, menurut dia, tercatat yang duduk sebagai anggota dewan di Gedung DPR RI Senayan sekira 151 orang, dan mereka duduk mewakili berbagai partai.Dengan demikian, bagi Muhammadiyah juga banyak untungnya punya kedekatan dengan partai, terutama dalam menunjang kegiatan yang semua programnya dapat disinergikan, dan ancaman konflik dapat dihindari. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006