Jakarta (ANTARA) - Juara Olimpiade Paris Zheng Qinwen mengatakan kemenangannya di babak pertama US Open atas Amanda Anisimova merupakan tanda kemajuan dalam permainan mentalnya.
Petenis Amerika Anisimova berhasil membuat Zheng unggul lebih dulu, tetapi petenis nomor tujuh dunia asal China itu mampu membalikkan keadaan untuk meraih kemenangan 4-6, 6-4, 6-2.
Ia sangat senang dapat membangun momentum kemenangannya di Olimpiade Paris, yang menjadikannya juara tunggal Olimpiade pertama dari China.
"Ini adalah pertandingan yang biasanya saya kalah, terutama setelah sukses besar," kata Zheng, seperti disiarkan AFP, Selasa.
"Biasanya setelah sukses besar saya akan sedikit terlalu tinggi, sampai kenyataan menampar saya lagi dan saya kembali ke tanah dan berusaha untuk rendah hati dan bekerja keras."
Baca juga: Zheng Qinwen taklukkan Swiatek untuk mencapai final tenis Olimpiade
Zheng, 21 tahun, ingin menghindari kekecewaan seperti itu, tetapi Anisimova tidak membuat hal itu mudah.
"Pertandingan hari ini benar-benar sulit," ujar Zheng.
"Dia memukul bola dengan sangat kuat dan satu-satunya hal yang saya rasa dapat saya lakukan hari ini selama pertandingan adalah tetap bersamanya dan menemukan momen saya."
Anisimova tiba di New York dalam kondisi yang baik. Dia berada di peringkat 373 dunia saat kembali dari istirahat karena masalah kesehatan mental pada Januari.
Setelah melaju ke final di Toronto bulan ini, dia kembali ke peringkat 50 teratas dan mendapatkan undangan wildcard ke babak utama di Flushing Meadows.
"Setiap bola (dari Anisimova) masuk pada awal pertandingan, dan saya tidak dapat melakukan apa pun," kata Zheng.
"Seiring berjalannya pertandingan, saya mulai menemukan ritme saya di lapangan keras. Sedikit demi sedikit saya mulai menemukan ritme saya."
Zheng ingin menatap ke depan setelah prestasi di Olimpiade. Runner up Australian Open itu mengatakan tidak ingin mengulang kesalahan yang membiarkan performanya turun setelah kalah dari Aryna Sabalenka di final.
Baca juga: Petenis China Zheng Qinwen tembus peringkat ke-13 dunia WTA
"Anisimova adalah ujian yang bagus untuk pola pikir itu," kata Zheng.
"Kali ini ketika saya berhasil, saya berkata pada diri sendiri, saya tidak ingin membiarkan ini terjadi. Saya akan terus bekerja keras, menjaga pola pikir yang stabil."
"Saya sangat senang bisa mendapatkan pertandingan ini, karena dia sangat tangguh untuk dihadapi. Seperti yang Anda lihat, dia ada di final Toronto. Saya pikir salah satu permukaan terbaiknya adalah di lapangan keras," ujar Zheng.
"Memenangi pertandingan ini berarti saya membuat satu langkah maju dalam sisi mental saya."
Baca juga: Sabalenka taklukkan Zheng untuk pertahankan gelar Australian Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024