Jakarta (ANTARA) - Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia, merdeka...

Itulah di antara bait lagu Hari Merdeka karya H Mutahar yang berkumandang di pengungsian korban kebakaran Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.

Kebakaran di perumahan padat penduduk RW 06 dan RW 12, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, terjadi pada Selasa (13/8) dini hari. Tercatat 683 bangunan yang mencakup 1.050 kepala keluarga atau 3.043 jiwa, terdampak.

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan menduga penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik saat pengisian daya ponsel di salah satu rumah warga.

Para korban saat ini menempati posko pengungsian yang berada di lima lokasi, yakni Posko 1 berada di belakang RS Agung, Posko 2 di SDN 05 Manggarai, Posko 3 di Bengkel KAI, Posko 4 di Masjid As-Sholihin dan Posko 5 di Masjid Assyubhani.

Terik matahari tak mengalahkan semangat anak-anak untuk bernyanyi dan berkumpul bersama di posko pengungsian tepatnya di lapangan belakang Rumah Sakit Agung, Tebet.

Senyuman anak-anak terlihat sangat polos. Mereka tertawa riang, bertepuk tangan, dan berkumpul bersama teman, meskipun tak ada bendera merah putih, tak ada perlombaan yang khusus digelar di pengungsian pasca-kebakaran Manggarai. Bagi mereka, bercanda dan berlarian bersama itu lebih dari cukup.

Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia sekaligus kegiatan pemulihan mental bagi anak-anak pengungsi korban kebakaran di Manggarai, mereka diajak bermain. Anak-anak yang berani maju untuk menyanyi sebisanya, akan mendapatkan hadiah alat tulis atau makanan ringan.


Kondisi di pengungsian

Warga terdampak kebakaran di Manggarai sebagian masih bertahan di pengungsian karena rumah tempatnya berteduh rusak.  Hal itu seperti dialami Wangsih, salah satu lansia. yang rumahnya rusak. Sehari-hari dia hanya bisa berbaring karena kondisi fisiknya yang renta dan hanya mengandalkan bantuan anaknya.

Para pengungsi berharap ada uluran tangan untuk renovasi rumahnya. Mereka setuju jika ada renovasi dan tetap tinggal di lingkungannya, bukan relokasi ke tempat lain.

Namun begitu, Lurah Manggarai, Arafat Dinsirat mengatakan bahwa kawasan yang sempat dilanda kebakaran sebanyak dua kali tersebut perlu ada evaluasi dari pemerintah demi pembenahan tata kota yang lebih baik.

Faktor kebakaran bisa terjadi karena kondisi rumah yang rapat dan akses jalan yang sulit. Bahkan, saat Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan melakukan evaluasi harus melubangi tembok untuk mempermudah akses.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 1.258 bencana terjadi di Jakarta sepanjang tahun 2023 yang umumnya berupa kebakaran permukiman penduduk dan gedung.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan bencana tersebut didominasi kebakaran pada gedung/pemukiman (864 kejadian), banjir (65 kejadian),  serta pohon tumbang (234 kejadian). Selain itu, tanah longsor (22 kejadian), angin kencang (4 kejadian) dan bencana atau peristiwa lainnya (69 kejadian).

Dampak dari bencana tersebut mengakibatkan 9.361 orang mengungsi, 362 orang luka-luka dan 97 orang meninggal dunia. Bencana juga menyebabkan sejumlah kerusakan, yakni 3.004 rumah, 537 perkantoran/pertokoan, 16 fasilitas publik dan 511 fasilitas lainnya.  Kerugian yang diakibatkan oleh bencana tersebut mencapai Rp272.337.749.995.

Pada 2024,  BPBD DKI Jakarta mencatat pada 1 Januari - Agustus 2024 telah terjadi kebakaran di Jakarta sebanyak 490 kali. Penyebab kebakaran karena arus pendek listrik  atau korsleting listrik (332 kejadian), pembakaran sampah (10 kejadian), lilin (1 kejadian) dan lain-lain (12 kejadian).

Jumlah korban akibat kejadian itu meliputi 18 orang meninggal, 21 orang luka berat dan 133 luka ringan serta dengan total 3.021 pengungsi. Sarana yang terdampak, yakni 720 rumah tinggal, 150 bangunan semi permanen, 25 gedung, 32 gudang, 212 kios/ruko, 34 kendaraan dan 46 bangunan lain-lain. Estimasi kerugian dari kebakaran tersebut mencapai Rp148 miliar.
Rusun Pasar Rumput yang menjadi hunian sementara para pengungsi terdampak kebakaran Manggarai, Jakarta, Jumat (16/8/2024) ANTARA/Luthfia Miranda Putri


Untuk menangani para pengungsi terdampak kebakaran, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan secara bertahap merelokasi warga yang bertempat tinggal di Jalan Dr Saharjo RW 06 dan RW 12 Manggarai, Tebet, ke Rusun Pasar Rumput.

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengatakan, setiap hari Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Selatan menyediakan empat bus sekolah untuk membawa warga dari lokasi tersebut ke rusun secara bertahap. Warga yang bersedia hidup di rusun bisa dibantu pengurusannya.

Warga akan mendapatkan kamar di rusun dengan tipe 36 yang dilengkapi kasur, pendingin ruangan (AC), kipas angin, kamar mandi dan lemari.

Rusun Pasar Rumput dapat menjadi fasilitas terbaik bagi warga korban kebakaran tersebut sebagai tempat tinggal sementara.

Kini, Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) sudah merelokasi sedikitnya 1.016 jiwa atau 254 kepala keluarga (KK) penyintas kebakaran Manggarai dari lokasi pengungsian ke Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Setiabudi.

Lurah Manggarai, Arafat Dinsirat mengakui, minat warga penyintas kebakaran di RW 06 dan RW 12 untuk direlokasi ke rusun itu sangat tinggi karena hanya berjarak 650 meter dari lokasi kebakaran. Sampai saat ini hanya tersisa 57 KK atau 228 jiwa yang belum, tetapi sudah dalam proses pendaftaran.

Sementara, Kepala Divisi Administrasi dan Pengelolaan Aset PD Pasar Jaya sekaligus Kepala Rusun Pasar Rumput, Muhamad Nur Havidz, menyampaikan ketersediaan ruang unit rusun untuk menampung warga korban kebakaran masih cukup.  Sebanyak  689 unit kamar di Tower 3 telah disiapkan

Warga RW 012 Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jaya Santoso menyampaikan  terima kasih kepada Pemerintah DKI Jakarta dan Wali Kota Jakarta Selatan yang telah memberikan berbagai fasilitas. "Alhamdulillah, saya mendapatkan rusun yang sangat layak dan untuk ke depannya kemungkinan nanti saya ngobrol dulu sama keluarga apakah mau dibangun atau seterusnya di sini," kata Jaya.

Bantuan pemerintah

Selain tempat pengungsian, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI melayani penggantian dokumen rusak akibat kebakaran di Jalan DR Saharjo I, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Dinas Pendidikan DKI juga akan membuka posko layanan dokumen bagi orangtua atau anak yang ijazahnya rusak.
Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin membantu kerja bakti membersihkan puing pasca kebakaran di Manggarai, Jakarta, Sabtu (17/8/2024) ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan


Pemerintah Provinsi DKI memastikan layanan pengurusan dokumen ini gratis dan tidak membutuhkan waktu lama dalam pembuatannya.

Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) sudah mencetak ratusan dokumen kependudukan pengganti bagi para penyintas kebakaran Manggarai. Sebanyak 541 permintaan cetak ulang dokumen, yakni sebanyak 274 KTP, 54 KIA, 102 KK, 112 akta lahir dan satu akta kematian.

Sementara Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Ditjen Bimas Islam Kemenag RI) memberikan bantuan sembako, alat shalat dan fasilitas mushalla bagi penyintas kebakaran Manggarai.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) Waryono Abdul Ghafur mengemukakan bahwa program itu merupakan hasil koordinasi terkait tanggap darurat kebakaran di Manggarai. Sebanyak 194 relawan juga terlibat dan ada juga bantuan sebanyak 75 kendaraan operasional yang siap siaga untuk mobilitas kebutuhan para pengungsi dan relawan.
 

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2024