IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 7.542 sampai 7.620
Jakarta (ANTARA) -
IHSG dibuka melemah 1,54 poin atau 0,02 persen ke posisi 7,604,64. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,44 poin atau 0,15 persen ke posisi 948,60.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 7.542 sampai 7.620," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sebesar 0,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau lebih baik dibandingkan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar 6,0 miliar dolar AS.
Perbaikan kondisi tersebut ditopang oleh surplus transaksi modal (capital account) sebesar 2,7 miliar dolar AS, sedangkan, transaksi berjalan (current account) defisit sebesar 3,0 miliar dolar AS yang diakibatkan oleh menyempitnya surplus neraca dagang, defisit neraca jasa, dan defisit neraca pendapatan primer atas pembayaran dividen dan bunga pinjaman kepada investor asing.
Dari mancanegara, konflik di Timur Tengah kembali memanas antara Hizbullah yang didukung oleh Iran dan Israel setelah penyerangan terjadi pada akhir pekan, yang mana eskalasi tersebut membuat harga minyak mentah WTI naik 3,46 persen ke level 77 dolar AS per barel.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan kemarin. Saham teknologi mengalami koreksi akibat pelaku pasar mengamati rilis kinerja keuangan saham Nvidia pada Rabu pekan ini, saham Nvidia terkoreksi 2,3 persen, sehingga membuat indeks Nasdaq melemah 0,83 persen di level 17.645.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 86,39 poin atau 0,23 persen ke 38.023,80, indeks Hang Seng melemah 97,14 poin atau 0,55 persen ke 17.701,58, indeks Shanghai melemah 5,83 poin atau 0,20 ke 2.849,68, dan indeks Straits Times melemah 1,63 poin atau 0,05 ke 3.394,39.
Baca juga: IHSG Selasa dibuka melemah 1,54 poin
Baca juga: IHSG ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia
Baca juga: IHSG diprediksi menguat terbatas seiring sinyal 'dovish' The Fed
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024