Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia) mendorong transformasi digital di Indonesia pada Simposium Internasional ke-XVI yang digelar di Budapest, Hongaria pada Jumat (24/8).
“Kedepannya diharapkan semua pihak di Indonesia dapat bersama-sama bersinergi meningkatkan kemampuan digital competitiveness dan literacy digital SDM di Indonesia agar dapat memaksimalkan potensi bonus demografi dan tidak tertinggal dari negara lain, khususnya di kawasan Indo-Pasifik,” kata alumni PPI Dunia Arsy Syaikhan.
Melalui siaran pers PPI Dunia yang diterima di Jakarta, Senin, Arsy mengatakan peranan transformasi digital sangat penting untuk memastikan good governance dan transparansi pemerintah.
Dari sisi masyarakat, lanjut Arsy, transformasi digital sudah tentu mengubah perilaku masyarakat melalui berbagai kemudahan yang ada di era digitalisasi.
Alumni Amerika Serikat itu menambahkan bahwa diperlukan SDM yang mumpuni untuk menghadapi era big data.
Posisi itu tertinggal jauh dari Malaysia yang menempati urutan ke-33 dan Thailand yang berada di urutan ke-35.
Simposium Internasional PPI Dunia ke-XVI di Budapest dibuka oleh Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal (Purn) TNI Moeldoko.
Pada kesempatan itu, Moeldoko mengatakan kolaborasi antara pemerintah dan generasi muda memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih maju.
Acara yang dihadiri mahasiswa Indonesia yang berkuliah di 65 negara di tiga Kawasan yaitu Asia-Oseania, Amerika-Uni Eropa, dan Timur Tengah-Afrika itu dipimpin PPI Lebanon periode 2023/2024, Hamzah Lubis.
Baca juga: PPI Dunia dan KMI adakan webinar pengendalian perubahan iklim
Baca juga: Unja dan PPI Dunia kolaborasi perkuat jaringan internasional
Baca juga: PPI Dunia, BKPM rencanakan program kolaborasi "Duta Investasi"
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024