Program ini untuk meningkatkan pengetahuan generasi muda antarkedua negara di berbagai bidang keilmuan.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) membangun generasi muda berkualitas melalui Program Indonesia-China Youth Exchange Program (ICYEP) 2024.

"Program ini untuk meningkatkan pengetahuan generasi muda antarkedua negara di berbagai bidang keilmuan," kata Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur dan Teknologi Kemenko Marves Jona Widhagdo Putri dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Dia menyampaikan bahwa sebanyak 46 mahasiswa, dengan rincian 26 orang dari Indonesia dan 20 orang lainnya dari China, mengunjungi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam rangka Indonesia-China Youth Exchange Program 2024.

Ia menuturkan bahwa pertemuan dan diskusi tersebut bertujuan untuk menjaga hubungan yang baik bagi kedua negara.

"China mempunyai strategi yang komprehensif, tidak hanya hubungan antarmasyarakat dan infrastruktur, tetapi juga bidang keilmuan yang dimiliki. Kami berharap bisa semakin banyak pelajar dari China dan manapun datang ke Indonesia,” kata Jona.

Jona menuturkan bahwa hubungan bilateral Indonesia-China pada bidang perdagangan dan investasi terus meningkat. China merupakan investor terbesar di Indonesia khususnya pada kawasan industri strategis yang berfokus pada hilirisasi.

Selain itu, kata Jona lagi, pada masa pandemi COVID-19, China memberikan bantuan kepada Indonesia berupa suplai peralatan medis dan vaksin.

"Saat ini, kedua negara ini butuh dalam menyinergikan global disrupsi, seperti ketahanan pangan dan energi, krisis iklim, disrupsi teknologi digital, serta fragmentasi geopolitik dan persaingan ekonomi," ujarnya pula.

Bagi Indonesia, kata Jona, sektor perikanan juga harus menjadi salah satu prioritas dan fokus pada hilirisasi. Saat ini, Indonesia tengah mengembangkan produksi rumput laut dalam skala besar di Teluk Ekas, Nusa Tenggara Timur.

Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki manfaat besar bagi ekonomi, kesejahteraan masyarakat, terutama di pesisir, dan lingkungan.

Hilirisasi tahap awal, pengolahan rumput laut basah diubah menjadi bentuk solid dan cair. Kedua intermediate product ini kemudian dapat diolah menjadi produk turunan lainnya seperti biostimulan, bioplastic, dan biofuel.

"Hal lainnya, Indonesia dan China sebagai mitra strategis dengan visi bersama untuk mewujudkan kerja sama ekonomi berkelanjutan telah sepakat untuk mengimplementasikan Two Countries Twin Parks (TCTP)," katanya pula.

Ia menerangkan, TCTP digagas dengan maksud untuk mempromosikan sinergi antara visi pembangunan prioritas kedua negara, yaitu 'Poros Maritim Dunia' dan 'Inisiatif Sabuk dan Jalan', dalam bentuk kerja sama kawasan industri.

Sektor-sektor yang menjadi prioritas kedua negara dalam TCTP termasuk industri maritim, manufaktur pangan, material bangunan, elektronika, dan sektor lainnya yang telah disepakati oleh kedua negara.

Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi Fujian, China, menyelenggarakan Indonesia-China Youth Exchange Program 2024 dan melibatkan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT).

Sebanyak 46 mahasiswa mengikuti program ini, di antaranya 20 mahasiswa dari Tiongkok dan 26 mahasiswa dari Indonesia.

Program ini melaksanakan beberapa kegiatan di Indonesia, seperti berkunjung ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jabar Command Center, museum, Kuil Sam Poo Kong, dan berbagai universitas di Indonesia. Selain di Indonesia, para peserta juga mengunjungi Provinsi Fujian, China.
Baca juga: Kemenko Marves: RI punya potensi solusi iklim alami tekan emisi GRK
Baca juga: Kemenko Marves: ICYEP perkuat hubungan Indonesia dan Tiongkok


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024