Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendukung program Desa Sadar Kerukunan yang digagas Kementerian Agama (Kemenag) untuk membangun dan memperkuat persatuan di tengah keberagaman

"Pencanangan program Desa Sadar Kerukunan ini merupakan langkah awal dalam upaya bersama untuk membangun dan memperkuat kerukunan di tengah masyarakat yang kaya akan keberagaman," kata Bupati Belitung Timur Burhanudin di Manggar, Senin.

Bupati Burhanudin mengatakan hal itu usai menghadiri pencanangan Desa Baru, Kecamatan Manggar sebagai Desa Sadar Kerukunan.

"Sesuai tema yang diangkat yaitu Harmoni Dalam Keberagaman tentu mengingatkan bahwa keberagaman adalah sebuah kekayaan yang harus dijaga dan disyukuri," ujarnya.

Baca juga: FKUB Batang canangkan program Desa Sadar Kerukunan

Kepala Kanwil Kemenag Babel Masmuni mengatakan ditunjuknya Desa Baru menjadi Desa Sadar Kerukunan karena sesuai kriteria yang ditetapkan.

“Penetapan Desa Baru sudah sesuai kriteria yakni umatnya variasi dari semua agama di Indonesia dan tidak pernah ada gesekan antaragama dan tercipta toleransi yang tinggi hingga kami melihat desa ini menjadi percontohan bagi desa lainnya," ujar dia.

Ia mengajak seluruh masyarakat Belitung Timur dapat menjaga harmonisasi antarumat beragama terutama menjelang Pilkada Serentak 27 November 2024.

Baca juga: Padang Pariaman luncurkan desa sadar kerukunan antar umat beragama

Menurut dia, perbedaan pendapat ataupun pilihan menjadi sebuah hal yang tidak mungkin terelakkan. Namun, bila saling menghargai maka potensi apapun dapat dicegah.

“Kita menyentuh wilayah ini agar masyarakat peka terhadap kerukunan dan kebersamaan. Politik ini fluktuatif, kalau kerukunan terus dirawat, maka fluktuasi politik tidak mendominasi karena kita sudah terlatih berbeda agama," ujarnya.

Kepala Desa Baru Husnul Khalik mengatakan Desa Baru berdiri pada 1955 dan tidak pernah terjadi gesekan-gesekan antaragama.

Baca juga: DIY bentuk percontohan Desa Sadar Kerukunan di lima kabupaten/kota

Ia menjelaskan di Desa Baru terdapat sebanyak tiga masjid, dua wihara, dan dua kelenteng dengan jumlah penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 8.381 orang. Penganut agama Buddha sebanyak 564 orang, Kristen Protestan sebanyak 195 orang, Kristen Katolik 75 orang, Konghucu 63 orang, dan Hindu empat orang.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024