Semarang (ANTARA News) - Trafik operator seluler Telkomsel mengalami kenaikan saat pemilu legislatif kemarin karena banyak pelanggan yang menggunakan fasilitas data maupun komunikasi saat momen tersebut.
"Saat pemilu legislatif kemarin banyak pengguna ponsel beramai-ramai melakukan aktivitas broadband, terbukti dari kenaikan trafik data kami yang mencapai 49 persen untuk wilayah Jateng-DIY," ujar General Manager ICT Operator seluler Telkomsel Jateng-DIY Hafiddudin Triatmojo di Semarang, Kamis.
Untuk penggunaan fasilitas komunikasi naik sebesar sembilan persen dibandingkan hari biasa, menurutnya, kenaikan tersebut lebih dari dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
Sementara itu Corporate Communications Telkomsel Jateng-DIY Agus Budi Prasetiyono mengatakan di hari biasa peningkatan mencapai 35 persen untuk fasilitas data sedangkan untuk penggunaan komunikasi mencapai 3-4 persen.
"Ini membuktikan bahwa perilaku masyarakat sekarang berbasis digital, salah satu contohnya mereka tertarik untuk mengikuti perkembangan pemilu legislatif kemarin melalui fasilitas internet," ujarnya.
Pihaknya memprediksi pada pemilu presiden mendatang kenaikan akan kembali terjadi bahkan bisa lebih tinggi dari kemarin.
"Karena orang justru lebih tertarik dengan pilpres, prediksi saya akan semakin banyak orang yang memanfaatkan fasilitas data," jelasnya.
Agus mengatakan upaya Telkomsel untuk mengantisipasi kenaikan tersebut yaitu terus melakukan monitoring jaringan selama 24 jam penuh.
"Ini untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para konsumen, harapannya mereka tidak terganggu saat mengakses data melalui Telkomsel," kata dia.
Saat ini khusus di Jateng-DIY Telkomsel memiliki 12 juta pelanggan, 75 persen di antaranya dari Jawa Tengah, untuk terus meningkatkan pelayanan pada tahun ini Telkomsel telah membangun 360 unit BTS di wilayah Jawa Tengah dan DIY dimana separuhnya merupakan BTS 3G.
Secara total saat ini Telkomsel telah memiliki jaringan komunikasi terluas yang didukung lebih dari 69 ribu BTS termasuk lebih dari 15 ribu BTS 3G dengan 10 persen diantaranya berada di wilayah Jawa Tengah dan DIY.(*)
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014